MAJALENGKA (CT) – Dalam rangka mengurangi bencana dengan menggunakan pendekatan dari, oleh dan untuk masyarakat, di daerah yang rawan bencana khususnya di Kabupaten Majalengka, Kementerian Sosial (Kemensos) RI bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Majalengka membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Nunukbaru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Selasa (19/07).
“Alasan dipilihnya Desa Nunuk Baru, karena merupakan daerah Pegunungan yang sangat rawan Bencana, seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan lainnya,” kata Kadinsosnakertrans Ahmad Suswanto.
Menurut dia, pembentukan Kampung Siaga Bencana tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman Bencana, dengan cara menyelenggarakan Kegiatan penanggulangan Bencana berbasis masyarakat, melalui pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat.
Kegiatan tersebut diselenggarakan 3 hari. Hari pertama, Sosialisasi Kampung Siaga Bencana yang diikuti oleh perwakilan Desa, Kepala Desa, Sekretaris Desa, tokoh Masyarakat, dan Tim Tagana Kabupaten Majalengka.
Hari kedua, Pembentukan Pengurus KSB dan hari ketiga merupakan hari terakhir adalah Kegiatan Simulasi Penanganan Bencana Alam.
Kabid Bajamsos Dinsosnakertrans Kab. Majalengka, Dedi Supriadi mengatakan
di setiap KSB akan dilengkapi fasilitas lumbung logistik atau buffer stock, yang berisi berbagai kebutuhan dasar korban, seperti matras, selimut, kid care, family kid, serta berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan korban bencana.
Sementara itu, Sekdes Desa Nunukbaru Yanto Nuba mengatakan, sangat menyambut baik pelatihan Kampung Siaga Bencana di desanya.
“Desa kami sangat rawan bencana, musim hujan hampir setiap hari banjir karena luapan air sungai, juga rawan longsor juga,” jelas Yanto.
Yanto mengungkapkan, peserta KSB ada 40 orang dari masyarakat dan 10 orang dari Tim TAGANA Kabupaten Majalengka. (Abduh)
Komentar