CIREBON (CT) – Batik merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Di tengah gegap gempitanya beragam model fashion modern saat ini, batik tetap mendapat tempat di hati masyarakat.
Karenanya, para pengrajin batik selalu mendesain dan menginovasi corak-corak batiknya. Salah satunya adalah mega mendung.
Dengan keunikan dan ke indahannya kini batik Megamendung yang menjadi ciri khas Cirebon. Motif yang di pakai ini merupakan akulturasi dengan budaya Cina, kemudian dikembangkan seniman batik Cirebon sesuai dengan cita rasa masyarakat Cirebon yang beragama Islam.
Motif mega mendung berbeda dengan motif-motif batik di berbagai daerah. Kekhasannya terletak gambarnya yang menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon.
Motif mega mendung yang pada awalnya selalu berunsurkan warna biru diselingi warna merah, menggambarkan maskulinitas dan suasana dinamis, karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan laki-laki. Selain itu, Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter.
Selain itu, warna biru juga melambangkan warna langit yang luas, bersahabat dan tenang serta melambangkan hujan dan kesuburan. Warna biru yang identik digunakan pada corak megamendung, menggambarkan cerahnya kehidupan dan biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan dan memberi kehidupan.
Dalam perkembangannya, corak batik megamendung selalu di inovasi dan dimodifikasi sesuai keinginan pasar. Hal itu yang dilakukan oleh banyak pengrajin batik. Ada yang berbentuk lancip pada ujungnya dan ada yang berbentuk bulat tumpul pada ujungnya.
Ada juga yang memiliki lekukan berbentuk menyudut pada bagian bentuk lengkungannya. Selain itu, semakin banyaknya permintaan pasar akan batik, kini batik juga bisa ditemui dalam bentuk barang dan souvenir, seperti, tas, dompet, lukisan, dan lain-lain. (CT-108)