Citrust.id – Jepang dikenal negara berpola hidup sehat. Warganya yang mayoritas pekerja keras sangat teratur menjaga pola makan. Mereka memakan makanan bergizi, seperti sayur-sayuran dan berbagai jenis makanan laut. Bahkan pemerintah Jepang sangat tegas melarang perokok disembarang tempat, alhasil mayoritas penduduk Jepang tidak banyak yang merokok.
Hal itu tentunya sangat merepotkan bagi perokok di negeri berjuluk “Sakura” tersebut. Bahkan disebut-sebut Jepang adalah nerakanya para perokok. Bagaimana tidak, bagi perokok yang mau menghisap sebatang rokok, harus berusaha terlebih dahulu menyusuri jalan mencari lokasi area merokok (smoking area).
Lokasi smoking area sangat jarang ditemui di Jepang. Hal itu berlaku juga di tempat-tempat umum seperti pekantoran, taman kota maupun hotel serta rumah makan. Tidak semua tempat-tempat tersebut didapati ruang smoking area.
Meskipun ada, ruangnya sangat terbatas dan sempit. Sehingga membuat perokok tidak betah berlama-lama menikmati sebatang rokok. Bahkan, lebih banyak didapati simbol-simbol larangan merokok daripada fasilitas smoking area. Hampir setiap tempat, bahkan di jalan didapati simbol rokok yang dicoret.
“Sangat merepotkan. Di sini tidak bisa sembarangan merokok. Biasanya di Indonesia saya habiskan dua bungkus sehari, tapi di sini satu bungkus pun tak habis,” ujar Ari, pelancong asal Bandung saat berbincang dengan Citrust.id, sembari menyusuri jalanan di Tokyo, Jepang, Selasa (12/11).
Hal itu adalah bukti bahwa Jepang adalah negara yang tidak ramah terhadap para perokok. Namun, meski begitu masyarakat dan pemerintah Jepang sangat menghargai dan tidak mendiskriminasikan perokok. Mereka tetap menyediakan smoking area dan menjual rokok meski terbatas dan harganya sangat mahal. /Riky Sonia