Industri Rumahan Jeans Cikijing Minim Promosi

  • Bagikan

Majalengkatrust.com – Wilayah kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka sudah terkenal sebagai sentra Industri Kecil Menengah (IKM), dengan produk celana jeans yang sudah berpuluh tahun digeluti masyarakat setempat.

Menurut H. Nana Sudiana salah satu pemilik konveksi celana jeans, konveksi celana jeans di Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka tersebar di Desa Cikijing, Sukaraos, Sukamukti, Cingambul, Sukasari, Banjaransari, Cidulang, dan Sindangpanji.

“Kendala saat ini adalah tidak adanya toko atau tempat khusus sebagai ruang promosi, untuk produk jeans asli buatan Cikijing ini. Sehingga para tamu yang datang ke Cikijing, kesulitan mencari tempat yang khusus kenyediakan pakaian jeans asli Cikijing,” ungkap H. Nana saat ditemui di workshopnya depan Pom Bensin Cikijing, Sabtu (29/07).

Dikatakan dia, bahwa sejak tahun 1979 di Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka berdiri sebuah perusahaan pembuatan pakaian yang berbahan kain denim atau jeans.

Adalah H Nana Sudiana (63), warga asli Cikijing, orang yang pertama kali mendirikan perusahaan konveksi blue jeans di Cikijing. Beliau mendirikan pabrik tersebut pada tahun 1979 dan pemilik izin resmi dari pemerintah Kabupaten Majalengka pada tahun 1980.

“Hingga saat ini terdapat kurang lebih 140 pengusaha konveksi blue jeans yang tersebar di wilayah Kecamatan Cikijing. Banyaknya peminat celana jeans buatan Cikijing dari berbagai wilayah di Indonesia, merupakan pemicu maraknya pengusaha konveksi blue jeans di Cikijing,” ungkap H. Nana yang juga pemilik Rumah Makan Sate Beber, yang terkenal di Cikijing.

Dikatakan dia, para pengusaha IKM Blue Jeans di Cikijing memasarkan hasil produknya ke Cirebon, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya hingga ke Sumatra, Bali, dan Kalimantan.

Sementara Budi salah satu pengrajin konveksi jeans Cikijing berharap bantuan pemerintah untuk mempromosikan produk jeans asli Cikijing.

BACA JUGA:  Sering Puso, 3.500 Ha Sawah di Kabupaten Cirebon Diasuransikan

“Kami minta bimbingan pemerintah termasuk soal pengurusan hak paten merek dan lainnya, selama ini kami berjalan sendiri,” ungkapnya. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *