Citrust.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi prosesi Sedekah Bumi di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, Sabtu (17/10). Dalam sambutannya, Kang Emil meminta agar Desa Cibuntu bisa menjaga dan mempertahankan adat dan budaya lokal yang memiliki kekhasan tersendiri.
“Saya titip penampilan, pakaian, dan pariwisatanya yang harus asli lokal. Kalau mirip-mirip orang nanti banyak pilihan. Tetapi kalau unik, orang akan ingat dan rindu untuk datang ke sini lagi. Selamat melaksanakan Sedekah Bumi, jaga tradisi. Sebaik-baik masyarakat adalah masyarakat yang punya identitas,” ujarnya.
Untuk membantu Desa Cibuntu semakin maju dan berkembang sebagai Desa Wisata, Pemprov Jabar memberikan bantuan sebesar Rp5 miliar untuk tahun anggaran 2021. Anggaran itu untuk pembangunan masjid Rp2 miliar dan perbaikan pariwisata Rp3 miliar.
Setelah mengunjungi Desa Cibuntur, Kang Emil melanjutkan kunjungan kerjanya ke Taman Kota hingga pelataran Masjid Syiarul Islam. Ia monitoring proyek pembangunan di tujuh titik di Kabupaten Kuningan. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Emil telah mengalokasikan dana untuk pembangunan tujuh proyek di Kabupaten Kuningan.
“Saya ini sangat sayang masyarakat Kabupaten Kuningan. Saking sayangnya, saya baru dua tahun jadi Gubernur, kurang lebih sudah ada tujuh proyek yang sudah, sedang dan akan dibangun di Kabupaten Kuningan,” katanya.
Kabupaten Kuningan mendapatkan perhatian lebih dari Pemrov Jabar dalam pengembangan wisata. Antara lain renovasi dan revitalisasi Alun-Alun Kuningan, Waduk Darma, Desa Cipasung dan destinasi wisata Taman Nasional Gunung Ciremai yang kini sudah melalui tahap satu pembangunan.
“Pariwisata merupakan sektor penting sebagai daya dorong perumbuhan ekonomi daerah yang paling baik. Untuk itu, bagi desa lain yang ingin mendapatkan bantuan pemprov dalam pengembangan pariwisata, hendaknya betul-betul menunjukan kinerja, konsep dan keunggulannya,” jelasnya.
Kang Emil menambahkan, salah satu keunggulannya saat ini adalah menyulap objek wisata Waduk Darma menjadi destinasi wisata internasional. Tahun ini disiapkan Rp8 miliar. Sedangkan tahun depan Rp40-100 miliar. “Maka saya titip kepada Pak Bupati, untuk konservasi, kegiatannya diisi dengan yang bagus, seperti balap perahu. Pokoknya semua urusan air,” jelasnya. (Andin)