Cirebontrust.com – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon menargetkan kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Cirebon di 2017 ini naik hingga 30 persen.
Diungkapkan Kepala Disbudparpora, H Hartono, kenaikan 30 persen ini bukan tanpa kajian, sebab kini Kabupaten Cirebon gampang diakses melalui tol Cikopo Palimanan. Untuk itu, Disbudparpora berniat membenahi sektor pariwisata, terutama dari segi sarana dan prasarana.
“Kabupaten Cirebon belum memiliki ikon khas semacam alun-alun. Kenapa tidak kita bangun saja, misalnya di sekitar lampu merah Plered,” kata H. Hartono pada Cirebontrust.com, Sabtu (28/01).
Hartono menambahkan, ikon khas Cirebon ini sangat memungkinkan dibangun di kawasan Plered. Contohnya bisa menempati lokasi eks Pasar Pasalaran, yang berada dekat lampu merah Plered dan menjadi kawasan pintu masuk menuju sentra wisata batik Trusmi.
“Kita bisa bangun alun-alun di kawasan ini. Sekaligus sebagai lokasi parkir bagi kendaraan wisatawan yang berkunjung ke Trusmi, jadi nanti wisatawan bisa berjalan kaki menuju Trusmi,” ujarnya.
Menurutnya, kawasan batik Trusmi semakin menunjukkan geliatnya sebagai daerah wisata yang berpotensi. Hal ini ditunjukkan dengan makin meningkatnya wisatawan yang datang ke lokasi perajin batik.
“Lokasi perajin batik kan berada di pelosok gang, mereka kini tidak datang lagi ke show room besar, meski masih menunjukkan kecenderungan jumlah yang besar. Namun, para wisatawan ini menunjukkan ketertarikan melihat langsung batik saat dibuat, jadi mereka rela datang ke lokasi perajin meski rumah mereka kadang sulit dicari,” ujarnya.
Ditempatkannya lokasi parkir di bagian depan sentra batik, menurut Hartono, juga bisa membuat kondisi jalan di sekitar show room batik tidak cepat rusak.
Menurut Hartono, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon terus menunjukkan peningkatan. Di 2015, jumlah kunjungan mencapai 228 ribu orang, dan mengalami kenaikan hingga di atas 300 ribu orang di 2016. (Iskandar)