Bisnis UMKM Ingin Berkembang? Perhatikan Hal Ini

Citrust.id – Krisis moneter yang melanda Indonesia sekitar sepuluh tahun lalu membuat ekonomi negara ini terpuruk. Namun, salah satu sektor ekonomi yang solid dari dampak krisis ekonomi saat itu adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Konsultan Bisnis, Public Speaker sekaligus Pengusaha, Guz Reza Syarief, menjelaskan, UMKM adalah bisnis padat karya dan minim modal. Bisnis UMKM tidak harus menyewa atau membeli gedung yang besar, tidak harus melibatkan mata rantai distribusi yang panjang dan minim biaya promosi.
Dikatakan Gus Reza, Cirebon mempunyai banyak potensi bisnis UMKM yang bisa dikembangkan, seperti kuliner, sandal, batik dan lain-lain. Gus Reza yang telah banyak membantu pelaku bisnis UMKM dari keterpurukan hingga mencapai omset sembilan digit memberi masukan bagi pelaku bisnis UMKM di Cirebon.
Menurutnya, pelaku bisnis UMKM harus membentuk aliansi atau komunitas. Misal, asosiasi pedagang buah, asosiasi pedagang sayur, asosiasi pedagang empal gentong dan lain-lain. Dalam asosiasi itu. para pedagang hendaknya mengesampingkan ego masing-masing.
“Sehingga nanti diatur hasil penjualan sebagai pemasukan untuk asosiasi dan bagi pedagang,” katanya.
Selain itu, kata Gus Reza, asosiasi atau komunitas itu bersinergi dengan mitra untuk menaikan kelas bisnis. Misal, jika barang dagangannya akan diekspor maupun ingin melakukan impor, bermitralah dengan konsultan. Konsultan bertugas melakukan kurasi, membuka pasar di luar negeri sekaligus mengurus kebijakan harga dan hukumnya.
“Sederhanya, pelaku bisnis UMKM berperan memproduksi barang. Sedangkan konsultan memperkenalkan produk UMKM kepada user,” pungkasnya. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *