CIREBON (CT) – Belakangan ini, peminat batu mulia semakin menjamur, bukan hanya di kalangan kolektor saja, namun juga anak-anak kecilpun menyukainya, karena dari bentuk dan warnanya yang menarik. Ucup (13) misalnya, dirinya mengaku suka dengan batu mulya karena dari bentuk dan warnanya yang menarik.
“Saya suka batu mulya karena bentuk dan warnanya menarik,” ujar Ucup.
Hasil pantauan CT, Sabtu (06/12), pedagang batu mulya di Jalan Raya Lemah abang, Kecamatan Lemah abang, Kabupaten Cirebon ramai dikunjungi peminat batu mulya.
Menurut Ade (40) penjual batu mulya, dirinya mengaku sangat diuntungkan dengan berubahnya pemahaman masyarakat terkait batu mulya, yang dulu di anggap azimat sekarang berpindah menjadi gaya hidup.
“Sekarang lagi ramai – ramainya peminat batu ali, karena sekarang pemahaman masyarakat sudah berubah, sampai – sampai anak kecilpun menyukainya,” ujar Ade.
Ada beberapa jenis batu yang dijajakan, yakni Topas, Bacan, Kalimaya, Batu Masakan dan sebagainya, namun yang paling laku dijual yaitu batu masakan, karena dari warna sama menariknya dan harga jauh lebih murah, sehingga anak kecilpun bisa membelinya, untuk satunya, hanya perlu merogoh Rp. 30.000. (CT-127).