Majalengkatrust.com – Beberapa upaya Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk melakukan pengentasan kemiskinan, bagi puluhan ribu warga miskin yang ada di Kabupaten Majalengka belum membuahkan hasil secara signifikan, salah satunya akibat mental warga yang dinilai kurang baik.
Menurut keterangan Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi, sejumlah bantuan pemberdayaan yang diberikan kepada keluarga miskin selalu hilang. Karenanya, butuh peran banyak pihak dan upaya yang jitu untuk pengentasan kemiskinan tersebut.
“Agak bingung bagimana caranya melakukan pengentasan kemiskinan di Majalengka ini. Sejak belasan tahun lalu banyak keluarga miskin yang diberikan bantuan domba ataupun sapi, ternyata semua ternak raib sebelum seminggu berada di masyarakat, alasannya selalu klise, mati, hilang dan sejumlah alasan lainnya,” ungkap Wakil Bupati Karna Sobahi seusai sebuah acara di Mesjid Al Huriah, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Kamis (26/01).
Hasil penelitian dirinya, ternyata domba-domba tersebut dijual tanpa dipelihara, uangnya entah kemana dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif. Padahal pemerintah berupaya memberikan bantuan agar masyarakat miskin ini bisa memlihara domba tersebut, hasilnya untuk kepentingan mereka pula.
Kasus lainnya menurut Wakil Bupati, dana bedah rumah senilai Rp10 juta dari dana tersebut sebesar Rp7,5 juta untuk pembangunan rumah dan ternyata rumah bsia dibangun dengan permanen, karena dibantu swadaya masyarakat sesuai konsepnya bedah rumah, sebesar Rp 2.500.000 diperuntukan bagi pemberdayaan ekonomi. Dana pemberdayaan ada yang dipergunakan untuk membeli becak karena pemiliknya memiliki keahlian mengayuh becak, ada pula yang membeli ternak serta berdagang.
Namun ternyata ketika di cek kembali becaknya telah dijual dan orangnya kembali nganggur.
“Banyak program pemberdayaan yang dilakukan melalui sejumlah OPD yang ada, seperti di Dinas Sosial berlatih menjahit, ada yang lewat bantuan teknologi tepat guna seperti gilingan tepung, parut kelapa dan lain-lain, ternyata hanya sedikit saja yang berhasil,” ungkap Karna Sobahi.
Menurutnya, mental masyarakat harus disentuh agar mereka bisa berdaya, dan tidak ada keinginan untuk menjual barang bantuan tersebut sebelum usahanya berkembang. Karena bantuan tersebut esensinya sebagai jalan suaha untuk menghidupi keluarganya, yang pada akhirnya bisa membantu mensejaterahkan setiap keluarga miskin. (Abduh)