Anggota DPRD Minta Jabatan Kabag Kesra Setda Dievaluasi

KUNINGAN (CT) – Anggota DPRD Kuningan, yang juga ketua DPC Gerindra Kuningan, H. Dede Ismail kepada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat, red) daerah, melakukan tinjau dan upaya evaluasi di roda kepemerintahan daerah. Hal itu karena dianggap kurang maksimal dalam melakukan kinerjanya, terutama jabatan Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setda Kuningan, H Toto Toharudin.

“Kami minta Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) untuk segera mempertimbangkan dan mengevaluasi Kabag Kesra (Toto Toharudin, red). Kerjanya kurang maksimal,” jelas Dede.

Berdasarkan hasil pembahasan tim perumus LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban),  Bupati tahun 2015 di DPRD, kata Dede,  salah satu alasan agar pihak terkait mengevaluasi posisi jabatan Kabag Kesra, yakni terkait program Gerbang Mas (Gerakan Pengembangan Membaca Alquran Masyarakat) yang baru berjalan setahun.

Namun kini terkesan mandek dan tidak jelas keberlangsungan selanjutnya seperti apa. Dari data yang diperolehnya, anggaran yang diberikan kepada Bagian Kesra sebesar Rp 300 juta dari APBD 2015, untuk program Gerbang Mas justru kini dialihkan untuk program lain.

“Anggarannya Rp300 juta dari APBD. Harusnya program yang bagus ini (Gerbang Mas) dilanjutkan, apalagi ini merupakan program yang dilontarkan MUI, pelaksanaannya di Bagian Kesra. Gak bisa begitu saja dong, MUI sebelum menyampaikan program ini kepada pemerintah, saya yakin telah melakukan penelaahannya secara matang, tidak asal program saja,” ucap Dede.

Anggaran sebesar itu, lanjut Dede, seharusnya dialokasikan untuk pendidikan (tutor/guru mengaji, red), namun realisasi di lapangan kegiatan tersebut menurutnya tidak sejalan dengan harapan masyarakat Kuningan, terutama harapan MUI sebagai pencetus program gerbang Mas.

“MUI itu dulunya kan berkeinginan agar kegiatan gerbang Mas ini berjalan hingga ke tingkat desa dan dusun-dusun sehingga bisa membudaya di masyarakat agar memahami dan memaknai Alquran. Tetapi di tahun 2016 ini, justru bagian Kesra malah mengarahkan program ini untuk kegiatan sertifikasi guru ngaji. Seharusnya program Gerbang Mas ini dilanjutkan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menyosialisasikan program yang bagus ini kepada masyarakat,” harap Dede.

Pihaknya menduga di bagian Kesra Setda dalam membuat RKA (Rencana Kerja Anggaran) tidak dilakukan secara matang dan baik. Sehingga anggaran sebesar Rp300 juta untuk program Gerbang Mas dianggapnya tidak terlaksana dengan baik alias gagal.

“Makanya Fraksi kami (Fraksi Gerindra-Persatuan) mengharapkan agar ada evaluasi oleh Baperjakat kepada Saudara Toto sebagai Kabag Kesra. Kita ingin program Gerbang Mas ini berlanjut dengan baik karena ini urusannya umat, jangan main-main dengan umat,” sindir Ketua DPC Partai Gerindra yang biasa disapa Dede Galang itu. (Ipay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *