MAJALENGKA (CT) – Sebanyak 30 rumah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka mengalami retak-retak, akibat pergerakan tanah, sebagian diantaranya miring, hingga kemiringannya mencapai 30 derajat. Menurut keterangan sejumlah warga, gerakan tanah terjadi setelah hujan deras yang terjadi sejak pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, Rabu (17/12).
Rumah yang mengalami retak-retak dan kondisinya miring diantaranya milik Rukmini, Deden, Ajis dan Salman yang kemiringannya mencapai 20 hingga 30 derajat, kerusakan rumah warga lainnya hanya retak-retak memanjang di bagian lantai rumah dan dinding rumah, yang besar retakannya antara 10 cm hingga 15 cm. Panjang retakan di dinding tembok sekitar 3 meter, demikian juga yang terjadi di lantai rumah.
Rumah-rumah yang kondisinya miring tersebut adalah rumah yang letaknya berada di bibir tebing, karena rumah-rumah yang posisinya di lokasi yang datar hanya mengalami retak-retak yang retakannya terjadi di dinding tembok dan posisinya vertikal, serta lantai rumah memanjang, ada yang sampai membelah rumah dari ujung tembok ke ujung tembok. Rumah yang miring diperkirakan akibat adanya pergerakan di bawah kebawah.
“Hujannya hanya sebentar saja tapi sangat deras, malah akibat pergerakan tanah tersebut selain mengakibatkan rumah retak-retak juga ada pohon yang tumbang menimpa pabrik penggilingan padi,” ungkap Deden, Rabu (17/12).
Menurut Deden, pohon randu yang tumbang menimpa pabrik penggilingan terjadi tengah malam, namun tidak ada yang mengetahui secara persis jam berapa tumbangnya pohon tersebut karena sorenya pohon masih kokoh berdiri.
Kuwu Desa Sidamukti Karwan menyatakan, pergerakan tanah tersebut terjadi untuk kedua kalinya setelah tahun lalu bersamaan dengan ambruknya gedung sekolah SMP Sidamukti. Namun pada tahun lalu pergerakan tanah di pemukiman kecil saja, retakan dinding tembok dan lantai rumah pun hanya beberapa centi meter, dua hingga lima centimeter.
“Rekatan dinding tembok dan lantai rumah tanah semakin besar dan semakin banyak setelah hujan yang terjadi kemarin. Tahun lalu rumah yang mengalami retak-retak sebanyak 28 rumah sekarang bertambah dua rumah,” ungkap Kuwu.
Rumah yang rusak tersebut hampir kesemuanya berada di sebelah barat Kantor Balai Desa setempat, atau sejajar dengan gedung SMP yang sudah ambruk.
“Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kecamatan dan kantor BPBD untuk segera dilakukan penelitian dan penanganan,” ungkapnya. (CT-110)