Kreatif! Atasi Masalah Lingkungan, Sejumlah Pemuda Desa Ini Bangun Tungku Pemusnah Sampah

  • Bagikan

MAJALENGKA (CT) – Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju sampah selalu menjadi masalah utama lingkungan.

Rata-rata setiap harinya, baik di kota maupun di pedesaan menghasilkan puluhan ton sampah. Dari hari ke hari, sampah itu terus menumpuk sampai membentuk bukit sampah seperti yang sering kita lihat.

Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, juga dapat mendatangkan wabah penyakit.

Namun bagi warga Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka sampah bukan lagi suatu momok yang menakutkan. Sampah-sampah yang dihasilkan warga bukan lagi menjadi permasalahan bagi mereka. Karena sekarang ini, dengan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dilengkapi dengan alat pemusnah sampah berupa tungku pembakaran.

Warga tidak lagi kesulitan untuk buang sampah. Adapun alat ini tercipta atas inisiatif Generasi Muda Pajagan (GEMPAJ) yang tergabung dalam komunitas peduli sampah.

Menurut Hedi Herdiana, salah satu inisiator pembuatan alat pemusnah sampah mengatakan, terbentuknya komunitas peduli sampah berawal dari keprihatinan Generasi Muda Pajagan (Gempaj) Desa Burujul Wetanm, Kecamatan Jatiwangi, melihat tumpukan tumpukan sampah yang tercecer serta sulitnya warga membuang sampah.

Akhirnya atas inisiatif empat orang generasi muda Pajagan, yaitu Amin, Iif Rivandi, Arif Setiadi serta Hedi Herdiana tercipta sebuah alat pemusnah sampah, berupa tungku pembakaran sampah yang mirip tungku penghangat rumah di daratan Eropa.

Masih menurut Hedi, di Desa Burujul Wetan saja per harinya sampah yang dihasilkan warga rata-rata mencapai 6 meter kubik.

“Kalau ini tidak segera ditanggulangi, maka akan menjadi masalah sosial di masyarakat. Oleh karena itu, kami bersama para pemuda yang tergabung dalam komunitas peduli sampah Desa Burujul Wetan berinisiatif untuk membuat tungku pemusnah sampah,” jelas Hedi.

BACA JUGA:  DPC PDIP Majalengka Targetkan 26 Kursi di Pileg 2019

“Dengan adanya alat ini, sekitar 300 KK warga Desa Burujul Wetan  terbebas dari masalah sampah yang menjadi persoalan sosial,” tambahnya pula.

Amin yang juga merupakan inisiator pembuatan tungku pemusnah sampah mengatakan, dibuatnya tungku pemusnah sampah ini terinspirasi oleh banyaknya pabrik Genteng di jatiwangi.

“Genteng saja yang berasal dari tanah basah bisa matang dengan tungku itu, apalagi hanya sebatas sampah. Maka dari pemikiran itulah kami dan teman-teman yang tergabung dalam Gempaj berinisiatif membangun alat pembakar sampah, berupa tungku serta membentuk komunitas peduli sampah untuk menanggulangi sampah warga desa Burujul Wetan,” jelasnya.

“Kebetulan hal ini, direspons baik oleh Anggota DPRD Kabupaten Majalengka dari Fraksi PDIP Iif Rifandi, yang juga merupakan pemuda Gempaj,” tutur Amin.

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat desa Burujul Wetan H. Asep Jaja merasa bangga dengan kreatifitas para pemuda di desanya, yang bisa menciptakan alat pemusnah sampah, hingga bisa membantu kesulitan warga dalam penanganan masalah sampah.

“Kami sangat merasa terbantu dengan kehadiaran komunitas ini, dalam empat bulan sekarang desa Burujul Wetan sudah bebas dari sampah, sekarang kami tidak lagi kesulitan untuk buang sampah karena setiap hari ada petugas dari komunitas peduli sampah yang mengambil sampah sampah kami untuk dimusnahkan,” tandasnya. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *