Ilustrasi
CIREBON (CT) – Scott dan Julie Brusaw telah mengembangkan jalan penghasil energi selama beberapa tahun dengan harapan mampu mengganti aspal menjadi panel surya yang mampu menahan beban mobil. Solar Roadways atau jalan raya tenaga surya akhirnya memperoleh daya tarik di Amerika Serikat. Kini, mereka siap merealisasikan mimpi dengan menerapkan jalan raya surya di Rute 66 di Missouri.
Solar Roadways merupakan bagian dari inisiasi progam Road of Tomorrow Missouri. Fokus dari program ini adalah untuk meningkatkan jalan raya cerdas dan melengkapinya dengan energi terbarukan.
Insinyur Departemen Perhubungan Missouri (MoDOT) yang juga kepala program Road of Tomorrow Tom Blair mengatakan bahwa hal ini dikembangkan sebagai bagian dari inovasi abad 21.
Teknisnya, Solar Roadways dirancang untuk menghasilkan energi sendiri yang dibuat dari panel surya modular dibungkus kaca. Di dalam modul itu terdapat micro prosesor yang mampu berkomunikasi dengan panel lain, pusat kendali, dan bahkan mobil-mobil berjalan di jalan.
Lampu LED di panel memberikan tanda garis jalan dan rambu-rambu jalan. Bahkan terdapat pula elemen pemanas sehingga membuat salju dan es tidak membeku di atas panel surya.
Salah satu keuntungan dari Soalr Roadways ini adalah karena unit-unitnya modular maka apabila satu rusak maka dengan mudah dapat menggantinya tanpa memberhentikan begitu banyak lalu lintas.
Solar Roadways pertama kali didanai melalui kontrak penelitian dari Departemen Perhubungan AS. Sebuah kampanye Indiegogo kemudian berhasil mengumpulkan dana tambahan sebesar 2 juta dollar AS atau Rp26,05 miliar.
Ide jalan raya bertenaga surya ini begitu populer sampai-sampai Presiden Obama terus menyebutkan proyek ini selama pidato kenegaraannya pada 2015 silam. Solar Roadways ini diharapkan tidak hanya terbatas pada jalan raya saja, melainkan juga menjadi dasar permukaan lainnya seperti lapangan basket atau landasan pacu bandara. (Net/CT)
