Ilustrasi
CIREBON (CT) – Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, obat yang paling sering dipalsukan di Indonesia adalah obat disfungsi ereksi dan obat pelangsing.
Selain obat yang diperdagangkan di internet, obat disfungsi ereksi seperti viagra juga ditemukan di pedagang pinggir jalan (100 persen), toko obat (56 persen), bahkan apotek (13 persen). Demikian menurut penelitian yang dilakukan di Indonesia tahun 2011-2012.
Obat palsu yang meniru obat yang dikeluarkan produsen resmi biasanya tidak mengandung zat aktif yang dikandung obat asli dan terbuat dari bahan-bahan yang tidak berkualitas. Obat ilegal adalah obat yang tidak terdaftar di Badan POM RI. Baik obat palsu atau obat ilegal berbahaya bagi kesehatan.
Untuk membedakan obat asli dan palsu, cara sederhana untuk membedakannya biasanya adalah dengan melihat perbedaan warna bungkus, label obat atau mengecek ada tidaknya ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Obat-obatan yang biasanya dipalsukan adalah obat yang kemasannya gampang ditiru, harga pembuatannya murah, dan banyak dibeli oleh orang. (Net/CT)