Dua Tahun Warga Majalengka Ini Tinggal di Gubuk Pinggir Hutan

MAJALENGKA (CT) – Kabupaten Majalengka yang digadang-gadang akan menjadi Kota Metropolitan dengan adanya Bandara Internasional dan ruas jalan tol ternyata menyisakan potret kemiskinan yang mengenaskan.

Adalah Abdul Gani alias Sendung (45) warga Desa Nunuk Baru Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka, tinggal di sebuah gubuk berukuran 4×2 meter persegi di pinggir hutan, dekat desanya karena tidak mempunyai rumah.

“Punya orangtua tapi sudah meninggal, jadi tinggal di sini karena rumah peninggalan Ma Inut ibu saya ditinggali sama keluarga yang lain,” kata Sendung kepada CT, Kamis (19/02).

Sendung yang mengaku anak ketiga dari empat bersaudara mengaku, sudah bercerai dengan istrinya. Setelah perceraian, istrinya bersama satu anaknya pulang ke Tasikmalaya.

“Untuk makan sehari-hari, saya menjadi buruh tani dengan upah Rp 20-25 ribu sehari,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, saudara Sendung, Eni (40) mengatakan sendung memilih tinggal di pinggir hutan karena katanya tidak mau merepotkan keluarga.

“Prihatin tidak ada perhatian dari pemerintah setempat dan berharap semoga bisa pindah ke kampung lagi,” ungkapnya.

Sementara tokoh masyarakat Nunuk Jaja Sujai mengatakan, berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib Sendung dengan program rutilahu dan lainnya.

“Masyarakat siap membantu membangun rumah Sendung, bahkan sudah ada yang membelikan material bangunan,” ungkap Jaja yang juga Kepala SMP Islam Nunuk ini. (Abduh)

BACA JUGA:  Jalan Suranenggala-Panguragan Rusak Parah Sepanjang 5 Kilometer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *