CIREBON (CT) – Jangan pernah mengharapkan gaji atau penghasilan yang diterima akan bersisa. Sedari awal kita harus punya pemahaman bahwa gaji harus habis, karena pada prinsipnya uang diciptakan untuk dihabiskan, bukan untuk disisakan. Untuk itu, dibutuhkan stratregi atau cara untuk menghabiskan uang agar terhindar dari masalah.
Hal itu dikatakan Perencana Keuangan, Ahmad Gozali, saat ditemui CT beberapa waktu lalu. Menurutnya, untuk menghabiskan uang atau gaji, khususnya bagi karyawan, ada langkah-langkah atau prioritas yang mesti dilakukan.
Ketika gaji baru diterima, langkah pertama adalah alokasikan gaji itu sebagian untuk infak, sedekah, atau zakat. Prioritas pengeluaran kedua adalah bayar hutang. Jika ditunda, hutang mempunyai resiko yang tidak sedikit, seperti denda atau bunga tambahan.
Prioritas pengeluaran yang ketiga adalah saving. Penghasilan kita pada umumnya cenderung tetap. Tapi pengeluaran selalu fluktuatif alias naik turun. Dalam hal ini saving bisa berbentuk simpanan di bank atau tabungan, bisa juga dalam bentuk investasi, seperti emas, properti, reksa dana, maupun asuransi. Besaran saving minimal 10 persen dari jumlah gaji yang diterima.
“Jadi, ketika pengeluaran naik atau tiba-tiba ada kebutuhan mendadak, masih ada dana cadangan untuk digunakan,” ujar Gozali.
Prioritas terakhir yakni pengeluaran untuk shopping alias konsumsi atau biaya hidup. Mulai dari makanan, minuman, transport dan lain-lain.
Pada prinsipnya, lanjut Gozali, berapapun gaji atau penghasilan yang didapat, prioritaskan terlebih dahulu menabung atau investasi. Jangan digunakan untuk biaya hidup dulu lalu berharap akan ada sisa. “Karena uang tidak bisa bersisa,” pungkasnya. (Haris)