Citrust.id – Tekan angka kematian ibu dan anak paska melahirkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon lakukan pertemuan lintas sektoral dengan Forum Masyarakat Madani (FMM), Kamis (22/11/2018).
Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Cirebon, dr H Edi Susanto mengatakan, kerjasama Dinkes dengan FMM sudah berjalan sejak tahun 2009 lalu. Di dalamnya terdapat sebanyak 27 LSM dengan fokus konsentrasi pada kesehatan ibu dan anak.
“Mereka mengawasi, melihat, dan memantau bagaimana cara melahirkan yang baik, memberikan tips-tips ibu saat mengandung, dan lain-lain,” ungkapnya kepada citrust.id.
Edi menilai, dengan terjalinnya MoU tersebut, angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan yang cukup signifikan setiap tahun. Tercatat pada 2016 ada 49 kematian, 2017 ada 39 kematian, terakhir pada Tahun 2018 hanya ada 33 kematian.
Pada kesempatan yang sama, dirinya juga menyayangkan masih terdapat sejumlah anak di usia kurang dari 20 tahun sudah hamil, mereka belum memasuki umur layak menjadi seorang ibu.
“Ini menjadi keprihatinan kita ya. Yang mana umur-umur ini sangat rentan dengan kematian, mereka bisa saja mengalami pendarahan, dan sejenisnya akibat rahim yang terlalu muda,” tambah dia.
Adapun untuk tupoksi fokus pengawasan Dinkes dan FMM meliputi 4T. Pertama, Terlalu dekat jarak waktu antara melahirkan anak pertama dan anak setelahnya. Kedua, Terlalu sering memiliki jumlah anak dalam angka lebih dari 2. Ketiga, Terlalu tua karena kehamilan bagi ibu di atas umur 35 tahun sangat riskan akan kematian. Keempat, Terlalu muda./dhika