Penipuan By Phone

  • Bagikan

Catatan Dadang Kusnandar

Dua jam, hp saya matikan. Begitu diraih ada sms seperti ini: [Mau Duit] [MAU DUIT] Selamat SIANG pak/bu. apa ibu/bapak kenal ibu ALINAWATI,TOLONG SAMPAIKAN TOLONG SURUH LUNASKAN ? tagihan sudah lewat jatuh tempo 3 hari. saya tunggu itikad baik nya untuk bayar sampe jam 1 siang. kalo sampe jam 1 siang belum bayar. mohon maaf, terpaksa kita hubungi kontak-kontak yg ada di kontak bapak/ibu. bahkan perusahaan bapak/ibu. dan kita juga akan kasih data bpak/ibu ke BI, agar data bpak/ibu di blacklist.

Saya tergelitik ingin menggoda si pengirim pesan tersebut. Nomor simcard telkomsel +6282124675567 saya hubungi, nomor itu aktif tetapi tidak menjawab. Sayang sekali, padahal ingin saya tanyakan banyak hal kepadanya (termasuk minta nomor rekening bank) sebagai hiburan lepas senja.

Penipuan menggunakan pesan pendek sudah lama berlangsung. Entah kenapa selalu saja ada pihak yang secara iseng bermain-main membagikan pesan dan ancaman kepada orang yang tidak dikenal. Apakah dengan menyebar sms seperti di atas maka sang pelaku akan memperoleh keuntungan? Dan adakah pembaca pesan/ancaman yang memenuhi keinginannya? Jika tidak ada, buat apa ia membagikan pesan dan ancaman melalui pesan pendek (sms)?

Selain dengan sms, ada juga yang melalui cara menelpon. Suatu ketika telepon berdering. Saya selalu mengangkat telepon dari mana pun, meski nomornya tidak terdapat di dalam nomor kontak. Tiba-tiba seseorang bergaya sangat akrab menanyakan kabar dan seterusnya mengaku pernah berjumpa. Lalu dia menawarkan sejumlah uang. Saya disuruhnya mendatangi mesin atm terdekat dan hp harus selalu dalam posisi on alias terus berkomunikasi dengannya.

Lantaran saya sedang jobless dan saat itu tengah berada di Tangerang, saya berpura-pura seakan sedang mendekat ke mesin atm. 10 menit kemudian ia masih menegaskan bahwa saya akan memperoleh kiriman uang senilai Rp100 juta tunai. Tetapi untuk mendapatkan uang Rp100 juta itu, sang penipu meminta saya mengirimkan uang Rp3 juta dan dikirim ke nomor rekening bank yang disampaikan melalui sms.

BACA JUGA:  Melintas Jembatan di Desa Sitiwinangun Dituntut Hati-hati

Mungkin ia menganggap bahwa saya akan tertipu lantaran saya meladeni setiap omongannya. Lama kelamaan kesal juga ketika ia terus mendesak dengan pertanyaan, “Sudah transfer belum, Pak?”. Akhirnya kalimat jelek saya meluncur, “Monyet, kamu siapa? Kenal saja tidak. Tiba-tiba mau kirim uang seratus juta”. Agak membentak kalimat jelek itu saya ucapkan. Di seberang sana nada sambung telepon terputus/diputuskan secara paksa. Langsung saya telepon balik, berkali-kali dia tidak mengangkat dan nomornya kemudian tidak aktif.

Menyoal tipu menipu serupa di atas saya yakin tidak akan ada seorang penerima sms/telepon yang percaya akan kebenaran isinya. Nomor ponsel kita pun mungkin hanya acak saja dia ketik sedapatnya. Keisengan memainkan jemari di atas keyboard hp jelas lebih dominan. Selebihnya adalah gejala kejiwaan sang pelaku memancing di air keruh.

Mungkin dia pikir problem kesulitan ekonomi/keuangan saat ini yang melanda sebagian besar masyarakat Indonesia dapat diselesaikan secara memenuhi keinginan sebagaimana disampaikan melalui sms dan atau kontak telepon. Aya-aya wae. []

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *