Cirebontrust.com – Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon akan bertanggung jawab dengan masalah debu batubara yang ditimbulkan karena aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon, Senin (04/09).
Ini merupakan bukti kesungguhan pihak KSOP untuk menangani permasalahan debu batubara yang sudah mengganggu masyarakat, dengan melakukan penyemprotan air dan alat steam
“Kegiatan batubara di pelabuhan Cirebon ini tidak boleh mengganggu kesehatan masyarakat, jadi kami yang bertangung jawab. Kami yang menangani permasalahan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas bongkar muat batubara,” Kata Rivolindo, Kepala KSOP Cirebon.
Pihaknya mengklaim bahwa sudah meminimalisir agar permasalahan debu batubara tidak menggangu kesehatan masyarakat, dengan cara melakukan penyemprotan air di jalan akses pelabuhan, maupun kepada mobil truk pengangkut batubara.
“Saya sudah mengumpulkan para pengusaha untuk bersama-sama membantu mengatasi permasalahan debu. Yang jadi kendala karena alat steam tidak ada cirebon, maka Pelindo hanya memiliki satu alat steam. Dengan demikian kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan efeknya sudah terasa bahwa debu batubara sudah tidak mencemar laut, meskipun ada hanya di got-got saja,” terangnya.
Bongkar muat batubara yang berada di pelabuhan Cirebon rata-rata per hari mencapai 25 ton. Pihaknya meminta agar pengusaha menyediakan empat alat steam lagi, agar semuanya lebih efektif. Alat semprot air biasa bisa terbantu dengan adanya tambahan alat steam.
“Penanganan-penanganan yang sifatnya ekstra paling hanya empat bulan saja, khususnya saat musim kemarau. Makanya kami berharap agar para pengusaha turut peduli dan membantu Pelindo untuk bersama-sama mengatasi permasalahan debu,” terangnya. (Johan)