Alkhamdulillah Kini Mak Sukimah Sudah Miliki KIS dan PKH

  • Bagikan

Indramayutrust.com – Program yang sudah digulirkan Pemerintah Pusat melalui Kartu Indonesua Sehat (KIS) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sepertinya tak bisa menjamin kehidupan masyarakat miskin di Indramayu menjadi lebih baik.

Bahkan sebagian warga di Kota Mangga itu masih ada yang nyaris luput dari tanggung jawab pemerintah, sebagaimana dalam amanat undang-undang, pasalnya program tersebut belum bisa merubah keberadaan, Nenek Sukimah warga RT05/01 Desa Pringgacala Kecamatan Karangampel Indramayu.

Kondisi kehidupan, Nenek Sukimah menunjukkan memprihatinkan dan saat ini menjadi viral di medsos atas sosok nenek sebatang kara dengan segala fasilitas tempat tinggal yang tak layak untuk dihuni.

“Nenek Sukimah terdaftar sebagai peserta KIP dan PKH, jadi selama ini pemerintah sudah memproteksi,” ungkap Nasir Tokoh Masyarakat Karangampel.

Ia menjelaskan, bentuk kepedulian Pemerintah Desa adalah akan merehab rumah daru anggaran Dana Desa dalam program Rutilahu tahun 2017 ini.

“Saya sudah kordinasi dengan pihak Pemdes, usulan sudah masuk tapi belum direalisasikan, rencananya tahun ini,” ujarnya.

Sementara dilihat di kediaman, Nenek Sukimah tampak tengah ada tamu yang datang, mereka dari Komunitas Akhwat Peduli Yatim (APY) Cirebon bekerja sama dengan mahasiswa STKIP NU Kampus Hijau Indramayu.

Kedatangan mereka menggelar kegiatan dengan melakukan bersih-bersih di kamar tempat tinggal nenek Sukimah sekaligus penyerahan bantuan kasur dan sarana tempat tidur lainnya yang layak dan nyaman.

“Semoga bantuan kasur dan karpet ini bisa bermanfaat untuk Mak Sukimah,” ungkap aktivis APY, Wulan Tarih kepada CT, Minggu (2/4) kemarin.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Indramayu untuk menginformasikan kepada APY jika terdapat warga masyarakat baik sudara maupun tetangga yang kondisinya sama seperti Mak Sukimah untuk dibantu sesuai kemampuan organisasi.

BACA JUGA:  Said Aqil Siroj: Jenazah Teroris Layak Dibuang ke Laut!

“Namanya berbagi tak bisa memberikan bantuan lebih, yang penting manfaatnya,” tuturnya.

Derita Nenek Sukimah ini, bukan hanya kondisi tempat tinggal yang tak layak dihuni, namun ia saat ini mengalami kelumpuhan selama 30 tahun. Sontak sudah menjadi buah bibir warga sekitar atas kondisi yang sebenarnya.

“Bibi Sukimah mengalami sakit lumpuh seperti struk selama 30 tahun,” ungkap Marjuki(50) keponakan Nenek Sukimah.

Ia mengaku, selama ini belum ada perhatian serius dari pemerintah setempat baik Pemdes maupun Pemerintah Kecamatan. Salah satu bentuk perhatian adalah mereka (pejabat red) menengok dan menghampiri kondisi masyarakatnya seperti apa.

“Jangankan memberi bantuan hadir saja tidak ada, memang wilayah ini kurang sentuhan, lihat saja jalan rusak dan sering banjir,” tuturnya. (Asna)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *