Majalengkatrust.com – Nasib memprihatinkan dialami oleh, Turiah (67) warga Jl.Emen Slamet, Kelurahan Majalengka Kulon, Kabupaten Majalengka. Dia harus rela tinggal di gubuk berukuran 8 meter persegi yang dibangun oleh warga.
Gubuk tersebut, awalnya adalah kandang ayam, namun sekitar tujuh tahun lalu, Turiah tidak memiliki tempat tinggal sehingga menempati kandang ayam tersebut. Hingga akhirnya warga berusaha memperbaiki kandang agar bisa aman ditempati Turiah.
Turiah di tengah usianya yang sudah senja, hanya hidup sendiri karena dua anaknya berada di luar kota untuk bekerja mencari nafkah, sehingga dia kini hidup sebatangkara mengandalkan belas kasihan.
Rasta yang setiap bulan dibagikan ketua RT pun, Turiah mengaku jarang bisa menebusnya, sehingga beras akhirnya dibeli orang lain. Kondisi dinding gubuknya yang sudah mulai rapuh ditambal sejumlah triplek dan plastik, sebagian dibiarkan bolong.
Sedangkan bagian atapnya ditutup plastik untuk menghindari air hujan bocor menimpa tempat tidur dan dapurnya. Plastik yang dipasang diatap ditumpuki bata merah agar ketika angin kencang menghantam, plastik tidak terbang terhempas angin.
Sebagian atap lagi masih menggunakan genting meskipun katanya kadang bocor dari sela-sela genting bila hujan turun deras. Karena usianya yang sudah senja, Turiah mengaku sering-sakit-sakitan sehingga terkadang tidak bisa keluar rumah sekedar untuk mengambil air kesumur tetangga sekalipun.
“Anak punya dua tapi jauh, jadi ema tinggal sendiri dan tidak mungkin ikut anak mereka disana juga bekerja mencari untuk makan,” kata Turiah, Rabu (15/03).
Mulyana tetangga Turiah berharap, ada yang bersedia memperhatikan nasib Turiah agar hidupnya lebih layak. Selama ini kehidupan Turiah lebih banyak mengandalkan belas kasihan dari tetangga.
“Kalau mungkin sih ada bantuan beras atau apapun untuk membantu kehidupannya. Atau membangun gubuk yang lebih layak agar saat hujan dia tidak perlu terus menerus memperbaiki atapnya yang sebagian kini menggunakan plastik,” kata Mulyana. (Abduh)
