Indramayutrust.com – Ratusan hektare sawah di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu terendam banjir, akibat luapan air sungai yang tinggi hingga menggenangi jalan raya, Rabu (14/12).
Akibat banjir tersebut, aktivitas warga lumpuh karena sejumlah akses jalan tersendam banjir.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air (Ka UPT PSDA) Tamben Kecamatan Losarang, H. Udiyono menuturkan jika luapan air tersebut berasal dari Cipondo, sehingga air masuk ke Saradan dan mengalir ke Cipanas.
“Posisi air laut sedang rob. Kalau posisi air laut sudah surut lagi, Insyaallah air sungai cepat mengalir ke laut. Itu juga kalau di daerah selatannya tidak hujan, dan tidak ada tanggul sungai yang jebol,” ungkapnya.
Salah satu petani asal desa Muntur, Sardika (50), mengatakan jika banjir yang sejak kemarin merendam sawah miliknya, mengakibatkan padi yang baru berusia seminggu terendam.
“Ya kalau banjirnya tidak surut, bisa mati semua tanaman padinya, kan busuk,” ungkapnya.
Sementara, menurut pegiat sosial dan tokoh Pemuda Desa Muntur, Zaenal Muttaqien mengungkapkan, bahwa banjir langganan di wilayah Losarang tersebut akibat proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, yang setiap tahunnya terus melakukan pembangunan bantaran sungai tersebut, namun tidak sesuai peruntukannya.
“Proyek BBWS yang untuk menampung air kiriman dari daerah yang mengalir ke Jatigede, tapi pada kenyataannya pembangunan tersebut terindikasi banyak yang dipermainkan oleh oknum pejabat, hingga dampaknya tak bisa dipungkiri lagi, sawah di sekitaran Losarang tiap tahunnya menjadi langganan banjir,” ujarnya.
selain itu, lanjut dia, 2015 saja di sekitaran sungai Bengawan, kurang lebih ada 3 paket proyek yang diantaranya proyek Sodetan, yang sekarang tidak bermanfaat dan tidak berfungsi sesuai peruntukannya.
Seperti diketahui, banjir yang merendam areal pesawahan di Kecamatan Losarang tersebut seluas 235 hektare, yakni di Desa Muntur 116 hektare, Desa Krimun 62 hektare, Desa Losarang 35 hektare, serta Desa Puntang 22 hektare. Selain itu, banjir tersebut juga melanda hingga ke desa Cemara Kulon. (Didi)