Cirebontrust.com – Adat istiadat warga di wilayah Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon masih sangat kental. Salah satu yang rutin digelar setiap tahun adalah Tradisi Mapag Sri.
Tradisi Mapag Sri adalah adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat ketika menjelang panen raya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT, melalui panen yang akan dilakukan.
Tradisi Mapag Sri diawali dari berkumpulnya kuwu, aparat desa juga masyarakat di balai desa setempat. Setelah itu rombongan langsung menuju areal pesawahan yang akan dipanen.
Kemudian kuwu memotong dan mengambil padi sebanyak empat kepal, atau dalam bahasa warga setempat sebanyak empat bonggol sebagai penanda tradisi Mapag Sri dimulai. Jumlah empat bonggol juga menggambarkan jumlah tiang dalam bangunan agar tetap berdiri kokoh selayaknya kesejahteraan warga di desa tersebut.
Camat Suranenggala Drs. Indra Fitriani didampingi Kuwu Suranenggala, H. Kasima menjelaskan tradisi Mapag Sri adalah tradisi yang secara rutin dilakukan oleh warga Suranenggala, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh.
“Kami sangat mengapresiasi terkait adanya kegiataan Mapag Sri di desa ini, memang adat istiadat itu masih kental dilaksanakan di desa ini, meskipun acara tradisi Mapag sri ini digelar dengan cara sederhana,” ujar Camat Suranenggala, Dra. Indra Fitiani kepada Cirebotrust.com saat ditemui di lokasi.
Kuwu Suranenggala H. Kasima mengatakan, meskipun hasil panen tahun ini kurang begitu bagus karena banyak serangan hama, namun hasil panen tergolong masih baik dan melimpah. (Sukirno Raharjo)