Titipkan Anak ke Suami Melalui Wasiat Seorang Istri Tewas Gantung Diri

Majalengkatrust.com – Seorang wanita paruh baya bernama, Nemi Sumiarni (43) warga Dusun 3 RT 001 RW 002, Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, ditemukan tewas kondisi tergantung di rumahnya, Rabu (13/09) sekitar pukul 10:00 WIB.

Diduga, korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, akibat depresi penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Sebelum meninggal, korban juga sempat menulis surat wasiat.

Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto melalui Kapolsek Kadipaten, Kompol Edy mengatakan korban murni bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan di TKP, polisi menemukan surat wasiat yang isinya “Pah anak-anak mamah hampura mamah, Pah titip Dede, papah I love you, kasiksa mamah ku penyakit nu aya di otak”.

‎”Jasad korban ditemukan suaminya, Karwin (44). Dari pemeriksaan tim medis tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Ini murni bunuh diri,” kata Kapolsek.

Dijelaskan Kapolsek, peristiwa tersebut bermula saksi yang merupakan suaminya pegawai PNS itu, pulang dari Kantor BLK Kehutanan Kadipaten dengan maksud akan makan dirumahnya.

Setibanya di rumah saksi langsung membuka pintu depan, namun setelah masuk keruangan tengah ditemukan istrinya tersebut telah meninggal dunia dalam keadaan tergantung di pintu masuk kamar tengah.

“Saat petugas melakukan olah TKP, didekat tempat tidur korban, kami juga menemukan surat wasiat tersebut,” jelas Kompol Edy.

Kompol Edi menambahkan, berdasarkan penjelasan dari pihak keluarga korban dan anak anak korban bahwa tulisan surat wasiat tersebut benar benar tulisan korban.

Sedangkan dari hasil pemeriksaan tim medis Puskemas Kadipaten dan Inafis Polres Majalengka, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan terhadap korban.

Namun, hanya ditemukan luka gores dan memar dileher korban yang merupakan bekas dari lilitan tali tambang plastik, yang digunakan untuk gantung diri.

Menurut Kapolsek, berdasarkan dari para tetangganya. Bahkan korban sebelumnya juga terlihat seperti depresi sering melamun sendiri dan korban sering pergi ke tempat pemakaman umum yang ada di sekitar kampung tersebut.

“Kami menyimpulkan, bahwa diduga penyebab korban nekat hingga gantung diri tersebut, lantaran korban mengalami gangguan kejiawaan atau setres, sehingga korban tidak kuat menahan sakit di otaknya,” tandas dia. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *