Tim Kampanye Dihadang Simpatisan Paslon Lain, Nina Siap Tempuh Jalur Hukum

Citrust.id – Calon Bupati Indramayu, Nina Aguatina, membenarkan insiden penghadangan dan pengancaman saat akan melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).

“Kalau menggebrak mobil saya tidak tahu, tetapi kalau menggebrak motor itu ada. Makannya, saya kejar itu. Di video itu kan ada yang bilang gebrak mobil, Ibu,” ungkap Nina, saat konferensi pers, Sabtu (2/11/2024). calon Bupati Indramayu, Nina Agustina,

Nina mengatakan, peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. Ia mendapatkan tiga kali perlakuan tidak senonoh oleh oknum simpatisan paslon lain.

“Sebenarnya ini kejadian bukan yang pertama kali. Pertama, saat saya ke Terisi, ada beberapa motor yang teriak dua dua dua, kami masih diam. Yang kedua itu di Gabus, malam. Patwal sudah lewat, tiba-tiba ada yang nyebrang ke jondol (pos) langsung ambil gambar Lucky. Selanjutnya kemarin di Sukra. Saya mau salat Asar, saya lihat ada motor berjejer dengan kaus warna putih, itu bukan kaus saya, tetapi nomor 2,” katanya.

Lebih lanjut, Nina menjelaskan, saat penghadangan yang terjadi kemarin sore di Kecamatan Sukra, ia sempat turun untuk melerai para pendukungnya yang hendak terlibat keributan dengan paslon lain.

“Saya turun dari mobil ingin kasih pelajaran, saya tanya maksudnya apa, saya juga bilang, saya anaknya Da’i Bachtiar (mantan Kapolri). Yang kedua, saya masih Bupati Indramayu, SK saya sampai 2026. Saya tidak mau warga terprovokasi. Yang paling ditakuti saat mereka tiba-tiba menabrakan diri ke mobil saya, saya pasti didiskualifikasi. Saya pasti akan diperiksa, berarti kampanye saya ini gagal,” jelasnya.

Selain itu, Nina meminta kepada calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, untuk bertemu menyelesaikan perkara tersebut.

BACA JUGA:  Puluhan Anggota IKC Kuningan Ikuti Peresmian IKC Majalengka

“Mohon maaf buat paslon nomor 2, Lucky Hakim, mantan Wakil Bupati saya, saya tegas di sini, saya pernah ajak bicara Anda untuk pemerintahan ini, ayo kita bekerja sama, tetapi Anda tidak mau dan siap berjalan sendiri-sendiri.

Kalau Anda punya masalah pribadi, ayo kita selesaikan, jangan sampai menghancurkan Indramayu yang sedang membangun. Jangan menjelekan saya karena Anda datang ke Indramayu dibayar oleh saya. Saya tidak tahu kenapa paslon nomor 2 sentiman kepada saya. Kalau urusan pribadi, timsesnya tolong biarkan Lucky yang bicara ke saya, Lucky, please, jangan provokasi warga Indramayu,” ucapnya.

Akibat dari peristiwa penghadangan itu, Nina berencana akan melaporkan kasus itu kepada petugas kepolisian.

“Saya sudah langsung telepon Pak Dandim, Pak Kapolres, karena ditemukan miras. Ini bisa anarkis. Saya laporkan karena saya khawatir dengan diri saya dan relawan saya. Saya takut ada penyiraman air keras, air panas, atau penusukan,” paparnya.

Sementara, terkait beredarnya paslon Lucky-Syaefudin akan melaporkan balik, Nina akan menerima pelapiran yang akan dilakukan oleh paslon nomor 2 itu.

“Tidak apa-apa dilaporkan balik. Malahan akan semakin membuka aibnya. Kan sudah jelas di video, pagi itu sudah ada pengkondisian,” tegasnya. (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *