Tiga Krusial

Oleh DADANG KUSNANDAR*

KOTA sebagai tujuan kaum urban menjadi semakin kompleks. Permasalahan sosial menyangkut kenyamanan warga tak pelak harus terfasilitasi dengan baik. Semakin padat penduduk suatu kota semakin kompleks pula masalah sosial yang ditimbulkannya.

Cirebon sejak ratusan tahun lampau menjadi destinasi kaum urban. Konon dalam terminologi bahasa Sunda, Cirebon merujuk pada Ci yang berarti air dan Rebon yang berarti udang kecil. Dengan kata lain sejak ratusan lalu Cirebon merupakan sentra produksi pengolahan udang. Dalam perkembangan per periodesasi menjadi kota perdagangan dan jasa.

Wajar jikalau investor melirik Cirebon dengan ketajaman mata bisnisnya. Beriringan dengannya permasalahan sosial semakin kompleks.

Tiga krusial yang mengepung Kota Cirebon dapat disederhanakan pada masalah kepadatan lalu lintas, saluran air/ limbah/ pembuangan, dan kesejahteraan. Tiga soal krusial itu mestinya dapat terselesaikan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan merangkap fasilitator dinamika masyarakat.

Tulisan pendek ini hanya akan sedikit mengupas hal krusial kedua, yakni buruknya saluran air/ limbah/ pembuangan. Sebagai ilustrasi hujan deras pada Sabtu Minggu tanggal 3-4 Februari 2018 yang baru lalu menimbulkan genangan air di beberapa badan jalan kota. Ketinggian genangan air bekas hujan itu ada yang mencapai 50-60 cm dari permukaan jalan.

Betapa buruknya pemerintah kota menangani masalah ini.
Tahun 1980-an lalu ada program bernama Cirebon Urban Development Project (CUDP) hibah pemerintah Swiss. Program yang mengundang banyak masalah ini pun diteruskan dengan program sejenis seperti pembuatan kolam irigasi dan sebagainya. Bahkan hampir setiap tahun selalu ada pekerjaan perbaikan saluran air yang dikomandoi oleh Dinas PUPR.

Akan tetapi setiap hujan reda setiap itu pula genangan air naik ke permukaan jalan. Akan tetapi setiap tahun selalu saja ada sungai kecil/ saluran air berbadan lebar yang ditutup lalu berubah menjadi jalan raya beraspal hotmix atau beton.

BACA JUGA:  Opan Sang Pelukis Kaca

Sampai kapankah warga Kota Cirebon terbebas dari genangan air bekas hujan? Dapatkah harapan itu disematkan kepada bakal calon Walikota Cirebon 2018-2023? Wallahu ‘alam bish shawab. []

*Kolomnis, tinggal di Cirebon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *