oleh

Tidak Ada Papan Informasi, Proyek Pembuatan Sandaran Sungai Cikanci Dipermasalahkan

Cirebontrust.com – Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sepertinya kurang dipahami pelaksana proyek. Hal inilah yang terjadi di Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon dalam pelaksanaan pembuatan senderan Sungai Cikanci. Sehingga, tak ada papan informasi pada proyek tersebut.

Menurut tokoh pemuda desa setempat, Yosu Subardi, KIP merupakan salah satu cara pihak pelaksana dalam sosialisasi pada masyarakat. Sehingga, perlu adanya papan informasi proyek agar masyarakat dapat mengetahui anggaran dari mana dan berapa jumlah anggaran yang digulirkan.

“Proyek sandaran terkesan tertutup, karena tak ada papan informasi proyek. Selain itu, sebagai pemberdayaan masyarakat seharusnya pelaksana pembangunan melibatkan masyarakat. Sedangkan sebagaian besar yang bekerja di proyek tersebut berasal dari luar desa,” paparnya, Jumat (27/10).

Yosu menjelaskan, masyarakat berhak mengetahui anggaran yang digunakan untuk membuat sandaran tersebut. Karena uang yang digunakan berasal dari rakyat, sehingga perlu adanya KIP.

“Desa saja dalam pengerjaan proyek ada papan informasi proyek, masa pembuatan sandaran tak ada papan informasi. Sepertinya pengawasan dari pihak terkait sangat minim, sehingga hal sepele seperti pemasangan papan informasi proyek tak dipasang. Jika dalam waktu dekat tak juga dipasang papan informasi proyek dan mempekerjakan masyarakat setempat, kami tak segan menghentikan sementara,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang perangkat Desa Kanci Kulon, Robert Alamsyah mengungkapkan, pembuatan sandaran tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama meminimalisir luapan air dari sungai tersebut. Namun, tidak adanya papan informasi proyek membuat masyarakat bertanya-tanya dan pihak desa yang terkena imbasnya.

“Salah satu imbas pada pemerintah desa yakni mengenai tenaga kerja, untuk mengerjakan sandaran saja lebih banyak orang luar daerah. Seharusnya, pelaksana proyek lebih mengedepankan masyarakat setempat sebagai pekerja,” ungkapnya.

Dirinya mengharapkan, pelaksana proyek dapat melaksanakan pembuatan sandaran sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan mempekerjakan masyarakat setempat. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan akan ada rasa memiliki, sehingga dapat meminimalisir kerusakan dalam waktu dekat.

“Kualitas sandaran harus diutamakan pelaksana proyek agar dapat bertahan lebih lama. Karena tak lama lagi akan memasuki musim penghujan dan seperti kita ketahui bersama, sungai ini pernah meluap ketika penghujan tiba. Apalagi jika kualitas sandaran kurang baik, Akan cepat ambruk dan masyarakat terkena banjir,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi, pelaksana proyek tak ada di tempat. “Maaf mas, pelaksana sedang keluar,” ujar salah seorang pekerja. (Riky Sonia)

Komentar