Sempat Jadi Sorotan Dunia, Ini Kronologis ‘Aksi Gila’ Para Aktivis Lingkungan di PLTU Cirebon

CIREBON (CT) – Dua hari yang lalu, Cirebon menjadi pusat perhatian dunia. Bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan aksi gila dari para aktivis lingkungan Internasional yang bergelantungan membentangkan banner raksasa di crane pengangkut batubara, di Jetty Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanjapura, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan catatan CT, Selama 12 jam para aktivis yang berjumlah 12 orang dari koalisi organisasi lingkungan, yakni Greenpeace, Walhi dan Jatam itu sempat menghentikan aktivitas PLTU selama aksi tersebut, setelah kemudian dibubarkan paksa dan akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dikatakan Kepala Greenpeace, Longgena Ginting, aksi kemarin adalah agenda break free, yakni perlawanan terhadap penggunaan energi batubara. Yang dilakukan serentak di seluruh dunia dari tanggal 11-14 Mei.

“Persiapan aksi tersebut kita lakukan seminggu sebelumnya. Ini cara kita, untuk mengingatkan masyarakat dunia agar melawan dan menolak penggunaan batubara. Pasalnya, batubara adalah penyumbang terbesar pemanasan global, yang membuat iklim kita rusak,” ungkapnya.

Sementara salah satu aktivis Greenpeace yang turut dalam aksi tersebut mengungkapkan, aksi dimulai dari jam 3 dinihari, dengan menggunakan perahu melalui jalur laut dari pantai Mundu menuju lokasi yang akan dijadikan tempat aksi. Ketika sampai di lokasi, tim yang terdiri dari 12 aktivis tersebut menyamar sebagai pekerja PLTU yang ingin mengecek mesin crane itu.

“Security sempat curiga, dan menanyakan tim kami. Namun, kami berhasil meyakinkan mereka kalau kami adalah pekerja yang ingin mengecek mesin crane. Sekitar jam 5 pagi, banner bertuliskan Quit Coal dan Clean Energi Clean Air itu akhirnya berhasil direntangkan selama 12 jam,” ungkapnya. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *