Citrust.id – Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly A. Gantina, mengusulkan agar pemerintah lebih aktif dalam melakukan lobi kepada Arab Saudi untuk menambah kuota haji Indonesia menjadi 245 ribu jemaah.
Hal itu sangat diperlukan, mengingat tingginya angka daftar tunggu haji yang saat ini mencapai 5,4 juta orang.
Pernyataan tersebut disampaikan Selly dalam Diseminasi Strategi Pengawasan dan Pengelolaan Keuangan Haji yang diadakan di salah satu hotel di Kota Cirebon, Senin (24/3/2025).
Menurut Selly, dengan populasi muslim yang mencapai 245 juta jiwa, Indonesia seharusnya mendapatkan kuota haji yang setara, yakni minimal 245 ribu jemaah.
Namun, hingga kini, kuota yang diberikan masih terbatas pada 221 ribu jemaah.
“Perlu ada usaha yang lebih serius untuk meningkatkan kuota haji ini, agar daftar tunggu yang panjang bisa teratasi,” ujarnya.
Selain itu, Selly juga menyoroti perubahan dalam pengelolaan haji yang mulai 2025 akan dikelola oleh Badan Pengelola Haji (BPH), menggantikan peran Kementerian Agama.
Ia mengingatkan, regulasi terkait perubahan kewenangan itu masih dalam tahap pembahasan. Selly menilai, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Undang-Undang Nomor 34/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji sangat penting agar sistem baru itu bisa berjalan efektif.
“Regulasi yang belum selesai ini dapat memengaruhi pengelolaan yang lebih baik dan mempercepat penyelesaian daftar tunggu, serta meringankan beban jemaah,” ungkapnya.
Selly juga menekankan pentingnya menekan biaya perjalanan haji, mengingat fluktuasi nilai tukar dolar dan riyal yang memengaruhi biaya operasional.
“DPR terus mendesak agar biaya haji bisa lebih terjangkau, tanpa mengurangi kualitas layanan, karena banyak calon jemaah yang telah menunggu bertahun-tahun,” katanya.
Ia pun berharap, Menteri Agama dan BPH dapat meningkatkan diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kuota haji bagi Indonesia.
“Jika kuota ditambah, daftar tunggu bisa dipercepat, memberikan kepastian bagi calon jemaah yang telah lama menunggu,” tandas Selly A Gantina. (Haris)
Komentar