Citrust.id – Sebanyak 30 sekolah di Kota Cirebon akan dijadikan sampel uji usap Covid-19. Upaya ini dilakukan untuk pengendalian sekaligus tahapan menuju pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr H Edi Sugiarto MKes mengatakan, apabila setelah tes usap kepada pelajar ditemukan 0-1 persen terkonfirmasi positif Covid-19, maka pembelajaran masih boleh dilanjutkan dengan skema 50 persen.
“Jika 0-1 persen, hanya kelas yang positif saja yang tutup, selain itu masih boleh PTM. Tapi apabila ditemukan kasus positif 1-5 persen, maka seluruh sekolah dites usap. Jika masih 5 persen maka seluruh PTM ditutup,” jelasnya, Selasa (9/11/2021) siang.
Penetapan 30 sekolah ini, kata Edi, sudah ditentukan oleh tim Satgas Covid-19 Kota Cirebon. Penetapan sekolah berdasarkan pada populasi dan kewilayahan.
“Tadi sudah disampaikan 30 sekolah, dari SD, SMP, SMA, madrasah hingga pondok pesantren. Tes usap dilakukan bersamaan mulai pekan depan,” ungkapnya.
Edi juga mengakui, setiap daerah boleh menyelenggarakan PTM 100 persen apabila tidak ada kasus positif Covid-19 selama dua bulan.
“Kalau ada negatif dua bulan berturut-turut, maka boleh. Tapi itu impossible dengan kondisi Kota Cirebon yang setiap hari didatangi jutaan warga,” tuturnya.
Meski demikian, lanjut Edi, Pemerintah Kota Cirebon tetap oprimis dengan upaya yang dilakukan dalam penanganan Covid-19. Bahkan akan menjadi daerah herd immunity pertama di wilayah III Cirebon.
“Kita leading di wilayah III Cirebon. Capaian vaksinasi lansia sudah 61 persen. Sedangkan umum 71 persen. Tinggal ketuk palu Kota Cirebon level I,” katanya. (Aming)
