CIREBON (CT) – Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) makin menyeruak setelah Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon, mengungkkapkan bahwa terdapat 15 orang LGBT terindikasi tertular HIV/Aids.
Penemuan tersebut dikatakan Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati bukan hal baru. Kasus LGBT sudah ada di Kota Cirebon, bahkan sebelum fenomena tersebut menjadi buah bibir belakangan ini.
“LGBT bukan fenomena baru di sini, memang ada 15 orang LGBT yang terindikasi HIV/Aids, namun penyumbang terbanyak penyakit mematikan itu lebih banyak disumbangkan perilaku seks bebas yang tanpa pengaman,” terang Sri, Rabu (24/02).
Namun, lanjut Sri, tertularnya LGBT akan penyakit yang hingga kini belum ada obatnya tersebut diakui makin bertambah tiap tahunnya. Hal tersebut seiring makin banyaknya propaganda dan promosi baik secara langsung maupun tak langsung yang disebarluaskan melalui media massa.
Peningkatan kasus LGBT, ungkap Sri, juga dipengaruhi karena semakin kurangnya peran dari lembaga pendidikan, peran keluarga dan peran lingkungan dalam memerangi kasus penularan AIDS untuk kalangan LGBT. (Wilda)
Untuk menghapus kerusakan yang terjadi di tengah masyarakat, semacam fenomena lgbt, dibutuhkan peran seluruh elemen, selain pembinaan keluarga, masyarakat, pendidikan, kebijakan hukum pemerintah semua dibutuhkan untuk menjamin hilangnya fenomena lgbt ini.