Scabies Mewabah, Dinkes Mengaku Belum Dapat Laporan

Cirebontrust.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengaku belum mendapatkan laporan dari Puskesmas Astanajapura, terkait mewabahnya penyakit scabies di daerah tersebut.

Namun meski demikian, Dinkes mengimbau ‎kepada masyarakat setempat, agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, agar penyakit menular tersebut tidak berkembang dan menyebar luas.

‎”Untuk langkah antisipasi, pertama kita harus jaga kebersihan lingkungan. Kedua, ruangan atau rumah harus sesuai kapasitas jumlah penghuni. Ketiga, jika sudah terserang, langsung diolesi minyak kelapa,” terang dr. H. Edi Susanto M., Mkes. Kabid Kesehatan Masyarakat‎ Dinkes Kabupaten Cirebon, di sela monitoring kesehatan masyarakat di SPMN 1 Lemahabang, Kamis (07/09).

‎Scabies berkembang biasanya di tempat-tempat padat penduduk, seperti asrama, kost-kostan, dan Pondok Pesantren (Ponpes). Hal itu dikarenakan seringnya kontak langsung menjadi penyebab penularan penyakit yang ditemukan pertama kali pada zaman penjajahan Jepang tersebut.

‎”Lingkungan terlalu padat membuat tingkat kebersihanya kurang baik. Contohnya di asrama, kost, dan pesantren. Scabies ini telurnya yang membuat gatal. Sifatnya nokturnal, reaksinya malam hari. Telurnya mengeluarkan cairan, itu penyebab gatal,” jelasnya.

Meski begitu, Dinkes mengaku sudah melakukan penyuluhan ke masyarakat, khususnya di daerah-daerah endemik atau padat penduduk‎, untuk antsipasi penyakit scabies berkembang.

Sebelumnya, ‎warga di tiga desa di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yakni Desa Kanci, Kanci Kulon, dan Mertapada terjangkit penyakit Scabies. Penyakit yang disebabkan sejenis kutu yang sangat kecil tersebut, menyebabkan rasa gatal yang teramat sangat pada penderita.

Menanggapi ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni mengatakan, Puskesmas setempat diharapkan bisa pro aktif terhadap penanganan Scabies ini. Kalaupun salep khusus untuk mengobati Scabies ini habis, maka sebaiknya Puskesmas secepatnya mengajukan permintaan salep ke Dinkes.

BACA JUGA:  Tanggapi Aksi Sweeping Sopir Angkot, Kapolres Ciko: Polisi Siap Bertindak Tegas!

“Sejauh ini memang selalu ada Puskesmas yang mengajukan obat atau salep untuk penyakit tertentu ke Dinkes, tapi saya belum cek apakah ada juga permintaan untuk salep khusus ke Puskesmas Astanajapura. Saya pun belum dapat laporan untuk warga yang terjangkit Scabies ini,” katanya. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *