Citrust.id – Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH, dan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, genap dua tahun memimpin Kota Cirebon. Azis dan Eti dilantik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 12 Desember 2018 di Gedung Sate, Bandung.
Azis-Eti mengusung Visi Cirebon Sehat, Hijau, Agamis, Tentram dan Inovatif (Sehati). Penjabaran Sehati mewujudkan Cirebon sebagai kota kreatif berbasis budaya dan sejarah. Kepemimpinan Azis-Eti pada tahun pertama atau 2019 berjalan sesuai harapan. Sejumlah capaian berhasil ditorehkan, meski ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Beranjak ke tahun kedua atau 2020, program pembangunan sudah dirancang matang dalam rangka merealisasikan program strategis untuk masyarakat Kota Cirebon. Namun pada Maret 2020, saat Pemerintah Daerah Kota Cirebon bersiap untuk menjalankan program-program tersebut, pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melanda Indonesia. Kota Cirebon pun tidak luput dari wabah yang sampai saat ini masih berlangsung.
“Kondisi pandemi global ini tentu sangat berdampak terhadap semua aspek. Di Kota Cirebon, kita berupaya keras dan secara kontinu mengatasinya, baik dari aspek kesehatan maupun dampak sosial-ekonomi yang dirasakan masyarakat,” ungkap Azis, Jumat (11/12).
Sejumlah kebijakan diambil dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19. Seperti dari aspek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020 yang dilakukan penyesuaian. Banyak pos anggaran belanja yang harus diefesiensi, refocusing dan realokasi.
“Energi kita difokuskan ke penanganan pandemi Covid-19, dengan tetap berupaya menjalankan program strategis yang masih memungkinkan dilaksanakan. Prinsipnya, keselamatan rakyat harus diprioritaskan, terlebih pada situasi pandemi ini,” ujarnya.
Azis memohon maaf kepada masyarakat Kota Cirebon karena program pembangunan di tahun kedua kepemimpinannya bersama Eti kurang maksimal. Meskipun kondisi ini tidak diharapkan oleh semua pihak, diharapkan situasinya cepat membaik dan normal kembali. Ia optimis, ke depan bisa melakukan akselerasi pembangunan sesuai visi dan misi.
“Tahun depan, kami akan berusaha keras melakukan akselerasi pembangunan. Banyak program prioritas yang tidak bisa direalisasikan pada tahun ini. Di samping itu, upaya untuk pemulihan ekonomi sebagaimana diprogramkan juga oleh pemerintah pusat dan provinsi,” kata Azis.
Hal senada disampaikan Eti. Tahun ini, kepemimpinannya bersama Azis diuji oleh pandemi global. Meski demikain, Pemerintah Daerah Kota Cirebon tetap bekerja keras menjalankan beberapa program pembangunan yang masih memungkinkan untuk dilaksanakan.
“Memang kita semua fokus ke penanganan pandemi Covid-19. Namun, kami berupaya keras untuk beberapa program strategis tetap berjalan. Ini ujian yang harus kita menangkan bersama,” katanya.
Beberapa program strategis yang masih masih berjalan di antaranya revitalisasi Alun-alun Kejaksan, revitalisasi trotoar dan drainase di Jalan Kartini dan Jalan Siliwangi. Selain itu, penataan kawasan Pesisir Panjunan, penataan Kawasan Kota Tua, penguatan tata kelola persampahan dari hulu ke hilir, hingga upaya untuk mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) secara matang.
“Di tengah keterbatasan karena pandemi ini, kami berupaya untuk tetap memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Cirebon. Mohon doanya agar pandemi ini cepat berakhir. Sehingga kami bisa melaksanakan percepatan pembangunan pada masa yang akan datang. Tetap optimis untuk lebih baik,” tandasnya. (Haris)