Majalengkatrust.com – Sebanyak kurang lebih 50 orang warga Desa Bantarwaru Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka melakukan aksi demo dan kemudian dilanjutkan audiensi di Kantor Pemerintahan Desa Bantarwaru Kecamatan Ligung, Senin (06/03).
Saepulloh koordinator aksi dalam orasinya mempertanyakan mengenai keterlibatan pemberdayaan warga setempat terkait adanya pembangunan proyek pabrik tekstil yang berlokasi di Blok Minggu Desa Bantarwaru kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
Warga dalam aksi tersebut membentangkan spanduk-spanduk dan kemudian tidak lama kemudian beraudiensi di Kantor Desa dengan dihadiri Kapolsek Ligung AKP Toto Sumarto, Danramil Ligung Kapten CBA Suhardi, Kuwu Desa Bantarwaru Sumarno dan perwakilan Pabrik tekstil serta warga.
“Sebagai warga merasa tersinggung bahwa keberedaan pabrik yang akan dibangun tidak ada penyampian atau sosialisasi terlebih dahulu kepad masyarakat,” ungkap Saepulloh.
Dia juga mengungkapkan, tidak setuju jika pemberdayaan warga dalam pembangunan pabrik hanya sebagai laden karena masih banyak warga yang mempunyai keahlian sebagai tukang.
Selain itu, lanjut dia, warga minta dilibatkan untuk sebagai tenaga teknis dalam pembangunan pabrik tersebut dan warga pun menanyakan legalitas pembangunan proyek pabrik dan apabila belum ada perizinannya agar di hentikan untuk pelakasanaan pembangunan.
“Kami mengharapkan agar dimaksimalkan untuk pemberdayaan pemuda setempat dan dari awal tatakrama pemilik pabrik tidak dipakai padahal warga yang ada sekitar lokasi yang akan di buat pabrik hanya 14 KK,selain itupun mengharapkan konpensasi dari pihak pabrik,” ungkapnya.
Sementara tanggapan dari perusahaan atau pihak Pabrik Tekstil yang diwakili oleh Asep karena kebetulan Dadang sebagai pemilik perusahaan atau pabrik tidak bisa hadir mengatakan tenaga kerja kedepanya akan di maksimalkan dari warga pribumi setempat.
“Sedangkan untuk waktu sekarang ini memang untk pembangunan kedepan masih belum tahu berapa banyak tenaga yang diperlukan oleh perusahaan,” ungkap Asep.
Karena belum ada jawaban yang pasti dari pihak perusahaan maka untk pelakasanaan pembangunan pabrik tersebut sesuai dengan permintaan warga akhirnya disepakati ditutup sementara dan warga pun akhirnya membubarkan diri. (Abduh)
Komentar