Citrust.id – Kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mengatasi permasalahan gizi dengan memberikan penguatan asupan bergizi bagi masyarakat.
Sosialisasi program MBG di Bekasi digelar di Gedung Sartika pada Rabu (6/8/2025) mulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan peserta yang antusias menyambut kehadiran program ini.
Hadir dalam acara tersebut anggota Komisi IX DPR RI Nuroji, Staf Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Teguh Suparngadi, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Adib Al Fikry (melalui Zoom), serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Jatiasih, Bekasi, Erlinda Matondang.
“Untuk mengatasi permasalahan gizi di Indonesia dibutuhkan kolaborasi bersama. Mari kita bersinergi dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di Kota Bekasi,” ujar Nuroji.
Adib Al Fikry menjelaskan bahwa pemenuhan gizi yang baik memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak untuk berprestasi dan berkontribusi kepada masyarakat. “Potensi perubahan positif bisa mencapai 20–30 persen kalori harian terpenuhi.
Misi Makan Bergizi Gratis adalah mendorong perubahan perilaku makan sehat, meningkatkan literasi gizi keluarga dan anak, serta menjadikan gizi sebagai bagian dari budaya sehari-hari,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemahaman gizi sejak dini penting karena perkembangan otak anak berlangsung pesat pada usia 0–18 tahun.
“Harapannya, program MBG dapat meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat,” tutur Adib.
Sementara itu, Erlinda Matondang menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa pemberian makanan bergizi gratis bertujuan mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dalam kandungan hingga usia sekolah.
“Targetnya tidak hanya mengatasi stunting, tetapi juga membangun sumber daya manusia unggul di masa depan. Penyaluran dilakukan dua kali seminggu dengan melibatkan kader posyandu. Rencana dapur MBG di Kota Bekasi berjumlah 169 unit dengan penerima manfaat 4.000 orang per dapur,” ujarnya.
“Kelompok usia emas menjadi prioritas penerima manfaat program ini untuk membantu penanganan stunting,” tambah Erlinda. (Haris)