KUNINGAN (CT) – Ada beragam cara saat memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember, salah satunya yakni dengan aksi teatrikal. Aksi demonstrasi serta aksi teatrikal mewarnai agenda aksi para aktivis mahasiswa. Keprihatinan tersebut juga ditunjukkan oleh sekelompok aktor yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Kuningan, Kamis (11/12).
Mereka bernyanyi-nyanyi dengan kostum dan make up rias wajah mencolok melakukan pertunjukkan seni. Sambil menebar-nebar kertas sejumlah uang mainan dan melukis tubuh serta wajah para aktor seni di sekujur tubuh. Mereka terus benyanyi-nyanyi sambil sesekali menebar ‘uang’ ke para peserta aksi lainnya.
Salah seorang korlap aksi, Isma Winartono menerangkan bahwa, aksi teatrikal yang disuguhkan kepada masyarakat Kuningan khususnya para pejabat pemerintah daerah, merupakan gambaran dari realita masyarakat saat ini. Teatrikal menggambarkan kesengsaraan masyarakat yang dimiskinkan akibat perilaku jahat para koruptor yang mengambil uang rakyat.
“Aksi teatrikal kali ini sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa terhadap kondisi Indonesia dengan kejadian-kejadian koruptor yang semakin merajalela. Keprihatinan kita di Kuningan juga sama, jangan sampai korupsi itu terjadi disini,” katanya.
Dia mengajak kepada seluruh masyarakat Kuningan, bahwa melawan korupsi itu bukan hanya pada tanggal 9 Desember saja. Sebagai mahasiswa dan warga negara yang baik seharusnya melakukan pengawasan dan tindakan preventif terhadap kegiatan yang mengarah pada tindak korupsi.
“Kami juga meminta pembatasan kasus korupsi yang hanya dilakukan apabila terbukti melakukan korupsi senilai Rp 200 Juta dihapus,” tandasnya.(CT-111)
