Penolakan Pembangunan Pelabuhan Batu Bara Makin Meluas

  • Bagikan

CIREBON (CT) – Gelombang penolakan pembangunan pelabuhan batu bara di Kabupaten Cirebon, terus bermunculan. Kali ini, penolakan datang dari LSM Sampan dan Paguyuban Grage Mangroove Lestari (PGML) Kabupaten Cirebon.

“Kami tolak, karena akan berdampak pada lingkungan, juga adanya pelabuhan batu bara itu akan sangat mengganggu keberadaan para nelayan. Lihat saja, jika pelabuhan batu bara itu sudah beroperasi, maka dengan banyaknya kapal tongkang batu bara yang hilir mudik di perairan Kabupaten Cirebon, maka akan mempersulit alur nelayan yang tengah mencari ikan,” ujar Ketua LSM Sampan, H. Dade Mustofa Efendi, kepada CT, Selasa (15/03).

Selain itu, lanjut dia, tumpahan batu dan debu dari batu bara akan merusak jaring penangkap ikan nelayan. “Akibatnya, para nelayan secara lambat laun akan kehilangan mata pencahariannya,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Grage Mangroove Lestari Kabupaten Cirebon, H. Eddy Syamsuri mengatakan, dari sisi lingkungan, khususnya bagi para nelayan akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan biota laut yang ada di perairan Kabupaten Cirebon.

“Akan banyak ikan yang mati, serta biota-biota yang ada di dalamnya hancur. Tak hanya itu, dari segi pencemaran udaranya, batu bara mengandung zat racun yang bisa merusak pernafasan. Bisa saja terjadi ISPA, kanker dan struk,” katanya.

Dalam hal ini, lanjut  Eddy, Pemkab Cirebon jangan hanya melulu melihat dari sisi pendapatan daerah. Tapi juga harus melihat pada sisi lain, seperti sisi kemanusiaan dan dampak lingkungan serta pencemaran udara yang nanti akan ditimbulkannya.

“Intinya kami menolak pembangunan pelabuhan batubara apapun alasannya,” pungkasnya. (Riky Sonia)

BACA JUGA:  Ketua PPDB Kota Cirebon Tutup Mata Terkait Siswa Titipan Oknum Pejabat dan Parpol
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *