Pemdes Jatitengah Majalengka Keluhkan Mahalnya Biaya Angkut Sampah

Majalengkatrust.com – Sejumlah desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mengeluhkan tingginya produksi sampah, selain itu biaya pengangkutan sampah ke rumah-rumah warga untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) cukup mahal.

Hal itu seperti dikeluhkan oleh warga Desa Jatitengah, terkait tingginya produksi sampah, padahal kata warga di sana tidak hanya berasal dari sampah rumah tangga penduduk setempat, akan tetapi sampah dari luar daerah.

Salah satunya yang dibuang ke aliran sungai Sindupraja. Akibatnya, sungai tersebut, dipenuhi sampah yang tidak sedikit. Tingginya biaya pengangkutan sampah itu, dikarenakan armada pengangkut sampah dikontrak melalui warga setempat.

“Mobil pengangkut sampah tersebut kami kontrak, warga di sini patungan dengan biaya Rp 2 juta setiap bulannya. Itu di luar petugas kebersihan. Sebab kondisi armada milik Pemdes Jatitengah sudah rusak,” ujar Kepala Desa (Kades) Jatitengah Udin Nurdin, Senin (16/10).

Dirinya menambahkan, setiap harinya kurang lebih satu kwintal sampah belum terangkat. Penyebabnya, tak lain karena pihaknya masih belum punya cator pengangkut sampah.

Diakui Dia, pihaknya pernah membeli cator namun sekarang kondisinya sudah rusak dan tidak bisa digunakan.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan bantuan pada dinas Lingkungan Hidup (LH) kabupaten Majalengka sejak tahun 2014, namun hingga saat ini belum juga ada kejelasan.

Lebih lanjut Udin menjelaskan, untuk tempat pembuangan ahir (TPA), desa Jatitengah sudah membuat lebih dari cukup di ujung desa. Sedangkan untuk personil, pihak pemdes memiliki 2 orang personil.

Namun kendala yang dirasakan selama ini yaitu personil pengangkut sampah masih menggunakan tenaga manual karena belum adanya cator pengangkut.

“Kami sudah mengajukan permohonan bantuan namun hingga saat ini belum juga terealisasi. Kami berharap bantuan tersebut bisa segera direalisasikan oleh pemerintah kabupaten Majalengka melalui dinas terkait, agar permasalahan sampah bisa teratasi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Kecewa Jalan Berlubang, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalur Majalengka-Cikijing

Saat ini, beber dia, untuk membayar kontrak kendaraan pengangkut sampah, berasal dari dana pribadi. Namun, hal itu tidak bisa terus menerus dilakukan, akan tetapi jika tidak ada dana, maka terhenti dan mereka tidak bisa lagi mengangkut sampah.

Dikatakannya, proposal pengajuan bantuan armada pengangkut sampah sudah dilayangkan ke Pemkab Majalengka melalui dinas terkait.

“Oleh sebab itu, kami sudah mengajukan proposal permintaan bantuan cator sampah ke Pemkab Majalengka supaya beban kami bisa sedikit terbantu,” bebernya.

Sementara itu, menurut warga, Kirwan mengatakan, masyarakat mendambakan bantuan cator pengangkut sampah.

“Kami harap, walaupun belum diberi bantuan, dipinjami mobil sampah juga tidak apa-apa oleh Pemkab yang penting biaya pengangkutan sampah sedikit ringan,” harap dia. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *