Citrust.id – Pemerintah Daerah Kota Cirebon mendorong tumbuhnya wirausaha baru untuk menyambut peluang ekonomi digital. Transformasi digital jadi keharusan di tengah ketidakpastian yang dialami akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan, era ekonomi digital telah memberikan peluang tak terbatas untuk entrepreneur di Indonesia. Saat era revolusi industri ketiga, hanya yang usianya sudah 39 tahun ke atas yang bisa menjadi entrepreneur. Namun, pada ekonomi digital ini, usia yang jauh lebih muda pun bisa menjadi entrepreneur.
“Tentu harus didukung dengan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” ucapnya, Senin (7/2).
Untuk itu, Pemda Kota Cirebon sangat mendukung Pelatihan DEA-Digital Talent Scholarship (DTS). Seperti diketahui, Pemda Kota Cirebon tahun ini terpilih sebagai tempat penyelenggaraan DTS dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). DTS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas, dan profesionalisme sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 10 ribu talent digital menjadi sasaran dari program ini. Jumlah tersebut terbagi menjadi delapan akademi.
Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) diselenggarakan bertahap. Untuk batch (kelompok) satu, diselenggarakan hari ini dan besok, Selasa (8/2), dengan masing-masing peserta sebanyak 150 orang. Sedangkan batch kedua akan diselenggarakan pada Jumat dan Sabtu, dengan masing-masing peserta sebanyak 150 orang.
Pelatihan DEA ditujukan untuk mempersiapkan pengusaha tangguh. Diharapkan mereka mampu meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan sasarannya yaitu pelaku UMKM yang ada di Kota Cirebon.
“Ini kesempatan luar biasa. Jangan sampai ada peserta yang tidak hadir. Pelatihan Digital Talent Scholarship ini diberikan gratis dari pemerintah pusat untuk meningkatkan daya saing, kemampuan, dan keterampilan pelaku UMKM di Kota Cirebon,” tandasnya. (Haris)
