Indramayutrust.com – Penyelenggara TMMD ke-98 Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Indramayu, Lembaga Setia Indonesia dan AIDS Healthcare Foundation(AHF) menggelar sosialisasi dan test HIV bagi masyarakat nelayan Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat dan anggota TNI, Rabu (12/04) di Aula Kantot Desa Dadap.
Rangkaian kegiatan non fisik program TNI Manunggal Membangun Desa(TMMD) ini, mendapat antusias dari masyarakat, melalui upaya giat pemeriksaan penyakit mematikan ini.
Panitia berhasil berhasil melakukan test HIV sebanyak 72 orang terdiri dari laki-laki 20 orang dan perempuan 52 orang dan dari 72 orang yang di tes HIV tersebut tidak ditemukan kasus baru (HIV Positif).
“Selain masyarakat umum kami pun mengajak para anggota TNI untuk ikut serta dalam sosialisasi dan melakukan test HIV.”ungkap Pengurus Lembaga Setia Indonesia, Hasbi kemarin.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi dan tes HIV pada kelompok masyarakat dan anggota TNI di harapkan akan tumbuh kesadaran tentang bahayanya virus HIV dan AIDS.
Sehingga masyarakat dan anggota TNI mau dengan sukarela memeriksakan diri kepada layanan mengingat di Kabupaten Indramayu sampai dengan bulan desember 2016 sudah ditemukan 2.516 kasus HIV positif.
“Harapan besar kami kegiatan-kegiatan seperti ini bisa di lakukan secara merata pada seluruh desa-desa di kabupaten Indramayu sehingga data kasus orang yang terinfeksi HIV di Kabupaten Indramayu dapat di temukan dan dapat menekan prefalensi penularan HIV baru pada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Dandim 0616/Indramayu, Letkol Arh Benny Febrianto, S.Sos, mengungkapkan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS adalah rangkaian program TMMD ke-98 di Desa Dadap yang masuk pada kategori kegiatan non fisik.
Menurutnya, penyuluhan tersebut sangat penting dan perlu dikembangkan terutama untuk anak usia remaja atau pelajar SMA. Karena mereka sangat rentan dalam bergaul dengan lawan jenis nya.
Ketidaktahuan mereka tentang HIV/Aids akan sangat rawan bagi diri mereka sendiri serta berpeluang terhadap terjangkitnya virus HIV.
“Sasarannya agar remaja kita terhindar dari penyakit tersebut. Anak-anak Remaja adalah masa depan Indramayu dan masa depan bangsa indonesia,”tuturnya.
Ia menambahkan, Kasus HIV yang ada saat ini sebanyak 2.516 temuan, merupakan kasus gunung es. Artinya yang terdata hanya sekian namun sebenarnya faktanya tentu lebih banyak dari yang terdata.
Maka dibutuhkan peran serta semua pihak, terutama andil orang tua untuk mensosialisikan bagaimana bahaya dan dampak dari penularan HIV/AIDS.
“TNI hadir ditengah-tengah masyarakat Dadap dalam bentuk program TMMD, tetapi diluar itu, Babinsa yang sudah ditempatkan di desa-desa, sudah turut mendukung dan andil dalam sosialisasi di lapangan,” imbuhnya.
Ia berharap, kegiatan sosialisasi bekerjasama dengan Pemkab dan LSM HIV/AIDS Kabupaten Indramayu sangat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Indramayu, sehingga kasus tersebut lambat laun dapat ditekan secara bersama-sama. (Asna)