Panen Melimpah, Petani Keluhkan Harga Cengkeh Tidak Stabil

Citrust.id – Sejumlah petani cengkeh di wilayah selatan Kabupaten Majalengka mengeluhkan naik-turunnya harga cengkeh di pasaran, yang menyebabkan keuntungan mereka berkurang.

“Harga cengkeh itu tidak stabil, hari ini Rp100 ribu per kilogram besok bisa turun Rp90 ribu per kilogram sampai Rp80 kilogram, karena sedang musim panen, sehingga keuntungan petani tidak tentu”, kata Otong, petani Cengkeh di Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, Minggu (03/05).

Otong berharap adanya kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga cengkeh agar harganya stabil, jangan sampai dikendalikan oleh tengkulak atau bandar sehingga membuat keuntungan petani cengkeh menipis.

“Naik turunnya harga cengkeh ini terlalu cepat dan hanya tengkulak yang bermodal besar yang untung gede, soalnya mereka bisa memborong cengkeh sewaktu murah dan menjualnya ketika harga mahal. Sedangkan petani tidak bisa berbuat apa-apa, sebab kalau cengkeh tidak cepat dijual akan tua dan berjatuhan daripada rugi terpaksa dijual ke bandar,” ungkapnya.

Namun ia tidak memungkiri, melimpahnya panen cengkeh di awal bulan ini membuat harga cengkeh turun karena stok cengkeh melimpah di pasaran.

Sementara itu seorang bandar Cengkeh di Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, Ati, mengaku bandar memang biasanya memborong cengkeh ketika murah dan menjualnya ketika mahal.

“Kami membeli dari petani juga tidak memaksa kok, kami juga gambling spekulasi, misal sekarang kami memborong cengkeh harga Rp90 ribu per kilogram sebanyak 3 ton, bulan depan kami menjual seharga 100 ribu per kilogram itu kami untung, tapi kalau bulan depan harga cengkeh turun Rp80 ribu per kilogram, ya kami juga rugi,” ungkap dia.

Ati mengungkapkan pihaknya biasa membeli cengkeh kering yang sudah dijemur, maupun cengkeh basah yang masih di pohon atau yang baru dipetik dari pohon, kemudian dijual lagi ke bandar yang lebih besar.

BACA JUGA:  Poljar dan PKS Majalengka Ikrar Peduli Kampaye Keselamatan

“Bandar besar ini yang menjual ke pabrik rokok atau pabrik obat, makanan yang menggunakan bahan baku cengkeh,” pungkas dia. /abduh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *