INDRAMAYU (CT) – TKW asal Indramayu, Tarsinah, yang sempat dikabarkan hilang di Iraq selama 2,5 tahun tersebut, akhirnya dijemput oleh Pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Baghdad, Ainur Rifqie Madanie, dari rumah majikan kedua, Alsholi Sattar Jabar Kadhim.
Rifqie menjelaskan, awalnya negosiasi dengan pihak majikan dan agency berjalan sangat alot. Hal tersebut dikarenakan Tarsinah masih terikat kontrak 2 tahun, dan baru bekerja selama 1 tahun. Dengan alasan tersebut, pihak majikan meminta denda sebesar USD 10.000. Namun, setelah dua jam negosiasi, akhirnya menemui titik temu dengan berhasil membawa Tarsinah keluar dari rumah majikan, sekira pukul 13.00 siang waktu Iraq.
“Adapun permasalahan Tarsinah di majikan pertama, pihak KBRI sudah melaporkan ke kepolisian Iraq. Sekarang yang penting menyelamatkan Tarsinah terlebih dahulu,” ungkap Rifqie, Kamis (11/08).
Mengetahui hal tersebut, Ketua SBMI Indramayu, Juwarih, langsung memberi kabar membahagiakan tersebut kepada keluarga Tarsinah. Kini sudah dalam proses pemulangan menuju kampung halaman.
“Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah ikut membantu mengkampanyekan permasalahan Tarsinah, dan kami apresiasi juga kepada beberapa Anggota Dewan yang sudah membantu berkoordinasi kepada Pemerintahan, serta kerja-kerja KBRI yang pro aktif, walaupun banyak kendala di lapangan, tetapi tetap mau menampung aspirasi dari masyarakat melalui kerja nyatanya,” jelas Juwarih.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa Kolaborasi dan kerja- kerja berjejaring dalam penanganan yang ditangani SBMI berdampak sangat luar biasa.
“Semoga ke depan kolaborasi antar Lembaga Pemerintah dapat ditingkatkan lagi,” ungkap Juwarih. (Didi)