Ilustrasi
CIREBON (CT) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, kabarnya tidak hanya mewacanakan program Full Day School, tetapi akan menata ulang kurikulum pendidikan nasional. Hal ini seolah mengisyaratkan setiap pergantian Menteri, kurikulum pun juga ikut didaur ulang.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Arief Rahman mengungkapkan bahwa tidak perlu khawatir. Sebab, menurutnya, pergantian kurikulum bukanlah sesuatu yang diambil dengan langkah gegabah.
Menurut Arief, selayaknya kalau memang setiap acuan atau kurikulum itu dinilai perlu diperbaiki, maka sudah sepantasnya diubah dan diperbaiki. Bisa saja kurikulum sebelumnya dianggap belum sempurna, sehingga semakin disempurnakan dengan kurikulum penggantinya.
Evaluasi kurikulum, katanya, memang harus selalu dilakukan. Sebab apa yang diperlukan selanjutnya seiring perkembangan zaman akan tertera dalam hasil evaluasi nantinya.
Terkait tenaga pengajar yang seolah bakal dipersulit dengan sistem kurikulum yang berubah-ubah, Arief ungkap itu tak akan terjadi. Karena pasti akan diberikan pemahaman dan pelatihan terlebih dahulu. (Net/CT)