Narkoba tak Pandang Anak Pejabat atau Anak Penjahat

CIREBON (CT) – Penyalahgunaan narkoba di Indonesia diprediksi tidak akan ada habisnya. Saat ini saja, 40-50 penduduk di Indonesia tiap hari meninggal sia-sia karena bahaya narkoba. Efek dari bahaya narkoba tidak kenal usia, agama maupun golongan. Narkoba juga tidak melihat apakah orang itu anak pejabat atau anak penjahat.

Hal itu dikatakan Direktur Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol Siswandi, saat promo film “3 Pilihan Hidup” di Resort Grage Sangkan, Kuningan, Sabtu malam (12/03).

Dalam kesempatan itu Brigjen Pol Siswandi menjelaskan, para penyalahguna atau pecandu narkoba seyogyanya telah kehilangan kehidupan di masa lalu dan menghancurkan kehidupan masa kini. Untuk itu, jangan sampai para penyalahguna atau pecandu narkoba itu kehilangan kehidupan di masa depan. Hal tersebut tentu saja sangat mengkhawatirkan.

“Untuk itu, dibutuhkan peran serta pemerintah dan aparatur negara yang didukung semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Ia juga menghimbau kepada para aparat hukum untuk menggunakan hati nurani dalam menangani kasus narkoba. Artinya, dudukan pada porsinya. Jika orang tersebut adalah penyalahguna narkoba, maka tetapkan sebagai penyalahguna. Begitupun jika orang itu adalah pecandu, tetapkan juga sebagai pecandu. Jangan dibolak-balik.

“Misal seorang pengedar ditetapkan sebagai pecandu atau pecandu malah ditetapkan jadi pengedar,” katanya. (Johan/Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *