Ilustrasi
CIREBON (CT) – Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, Jawa Barat memiliki kekayaan kreasi sandang seperti batik dan juga tenun. Antara lain dipengaruhi oleh sosial budaya dan kondisi geografis yang komplet seperti pegunungan dan pesisir di selatan dan utara.
Aktivitas menggali potensi Jawa Barat terus dilakukan termasuk mengembangkan keragaman batik. Terdapat 27 kabupaten dan kota yang giat memproduksi batik dengan aneka motif dengan sekitar 4000 perajin batik Jabar.
Pada 19 Mei mendatang, YBJB akan menggelar “Pesona Batik Pesisir Utara Jawa Barat” di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Selain pameran dan revitalisasi batik lama Keraton Cirebon, juga akan diluncurkan Buku Batik Pesisir Utara Jabar, penyerahan sertifikat HAKI dan bazaar.
Peragaan busana juga diagendakan menampilkan 30 model yang memamerkan karya para desainer. Ajang serupa juga pernah dilakukan pada 2014 silam yang memamerkan motif-motif batik pesisir selatan Jabar di Museum Tekstil, Jakarta.
Selain motif mega mendung asal Cirebon yang selama ini sudah dikenal luas, juga terdapat motif Singa Wadas, Patran Keris, dan Simbar Menjangan dari daerah yang sama. Ada pula batik Ciamis, Cianjur, Bogor, Garut, Indramayu, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar dan lain-lain yang masing-masing masih memiliki koleksi motif turunan.
Menperin juga mengapresiasi Yayasan Batik Jabar yang aktif mengembangkan batik setempat melalui pendekatan edukasi perajin dan pemasaran produk. Menggandeng para desainer dan pemerhati batik, pihaknya juga terus menciptakan inovasi baik mutu, desain, dan mencari alternatif sumber bahan baku kain batik yang baru. (Net/CT)