MAJALENGKA (CT) – Melimpahnya limbah genteng Jatiwangi (kereweng saeur) dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomis dan didaur ulang.
Menurut penuturan pengusaha penggilingan limbah genteng Jatiwangi, Mamat Surahmat (43) saat ditemui di Desa Pinangraja Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka, mengatakan melalui proses penggilingan limbah genteng tersebut digiling sehingga menjadi serbuk seperti tepung dan juga agregat yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
“Limbah genteng atau kereweng bisa dimanfaatkan untuk bahan baku membuatan genteng beton dan juga untuk hamparan lapangan olahraga shockball dan lainnya,” ujar Mamat, Minggu (06/08).
Menurut dia, sebelumnya limbah genteng ini hanya digunakan untuk membantu proses pengurugan saja yang tentu nilaina kurang begitu berarti secara finansial. Namun saat ini limbah genting yang kurang begitu dimanfaatkan oleh para pengusahanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran pembuatan genteng beton.
Dia mengungkapkan dengan bermodalkan mesin menggiling, limbah genting tadi digiling sehingga menjadi hancur seperti tepung. Tepung atau serbuk genting ini kemudian dikemas oleh karung beras (padi) berukuran 25-50 kg. Sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan punya nilai ekonomis.
Mamat mengaku dalam satu hari Ia mengaku bisa menghasilkan antara 2-3 ton serbuk genteng dari penggilingan limbah genteng tersebut dengan harga per karung berukuran 25 kg yaitu Rp.20 ribu.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya menjual hasil produksi serbuk genteng ini kepada produsen pembuat genting beton yang berada di wilayah Sumber Kabupaten Cirebon. Usaha yang baru dirintisnya 6 bulan lalu, menjadi solusi alternatif dalam pemanfaatan limbah genting yang selama ini kurang begitu dimanfaatkan oleh pelaku usaha genting Jatiwangi ini.
“Kini limbah genteng yang dianggap sampah yang harus dibuang, menjadi bahan material yang memiliki nilai jual ekonomi yang bermanfaat,”ujarnya.
Ia mengatakan usaha alternatif yang sangat bermanfaat dalam pengolahan limbah genting agar mempunyai nilai ekonomis ini tentu pantas diapresiasi semua pihak.
Karena limbah genting saat ini tidak akan terlihat lagi berserakan dimana-mana, karena pihaknya akan mencari dan mengumpulkan limbah genting tersebut untuk digiling dan dimanfaatkan untuk bisa menghasilkan bahan material lainnya.
“Pihak pengusaha pun tidak akan lagi kerepotan kemana membuang sisa limbah genteng di pabriknya jika sudah menumpuk,” pungkas dia. (Abduh)