Lesbumi NU Majalengka Lestarikan Seni dan Budaya

  • Bagikan

Citrust.id – Lembaga Seni Budaya (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Majalengka terus melakukan beragam kegiatan dalam melestarikan seni dan budaya Majalengka.

Ketua Lesbumi NU Majalengka, Iwan Ridwan, mengatakan, budaya yang menjadi peninggalan di Kota Angin sangat beragam dan bernilai sejarah tinggi. Namun, sebagian masyarakat tidak menyadari nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan tersebut. Sehingga, kelestarian budaya di Majalengka terancam punah.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Lesbumi Majalengka melakukan safari ke sejumlah desa, melakukan silaturahmi dengan masyarakat hingga melakukan pembersihan makam leluhur.

“Lesbumi juga melakukan kegiatan diantaranya bersih-bersih makam leluhur atau karuhun, mencari informasi tentang seni budaya terutama, seni tradisi dan budaya yang ada di desa tersebut,” kata Iwan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/10/).

Menurutnya, kegiatan pembersihan makam leluhur dilakukan karena di sejumlah desa yang ditemui banyak makam yang tidak dirawat. Padahal, leluhur berjasa dalam pengembangan desa setempat.

“Kenapa sampai tidak terawat dan di lestarikan? Padahal kita semua tahu, bahwa karuhun pernah banyak menyimpan jasa terhadap kita, baik dalam penyebaran agama Islam atau pun yang lainnya,” tegas Iwan.

Peninggalan seni dan budaya pun dianggap mampu mendongkrak sisi ekonomi yang dapat menguntungkan masyarakat, apabila dikelola dengan baik, seperti membuat wisata sejarah dengan menampilkan seni budaya yang ada.

Salah satu kelompok masyarakat yang melestarikan seni dan budaya ialah Blok Sukapancar, Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing. Menurut Iwan, desa itu masih melestarikan seni budaya diantaranya Pencak Silat, Gemyung dan Kuda Lumping.

“Bahkan, di desa itu ada anak kecil yang mahir memainkan alat musik tradisional gendang, lihai memainkan wayang golek dan mempunyai suara yang sangat unik,” ujar Iwan.

BACA JUGA:  Melanggar Batas Kecepatan, Puluhan Kendaraan Terkena Tilang di Tol Cipali

Iwan mengaku sempat berbincang dengan Kepala Desa Sukasari, Dede Kusno. Menurut dia, pemerintah desa setempat menginginkan wilayahnya dijadikan objek wisata budaya.

“Pak Dede sangat siap bersaing dengan desa-desa yang lain terutama di bidang wisata budayanya. Dalam hal ini mungkin satu visi misi dengan lesbumi majalengka,” pungkas Iwan. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *