Cirebontrust.com – Untuk membangun Kota Cirebon dibutuhkan keharmonisan antara eksekutif, legislatif, dan kesultanan keraton. Ketiga unsur tersebut, hendaknya membangun kebersamaan serta saling mendukung dan bekerjasama dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat.
Demikian dikemukakan bakal calon walikota (bacawalkot) Cirebon dari PDI Perjuangan, drg Heru Purwanto, MARS saat berkunjung ke kantor media online Cirebontrust.com, Selasa (22/08). Ia diterima pimpinan dan awak redaksi Cirebontrust.com.
Dikatakan drg Heru, pembangunan juga tidak luput dari penataan fasilitas dan layanan bagi masyarakat umum. Salah satu prioritasnya adalah layanan kesehatan.
Kesehatan merupakan, kebutuhan pokok manusia. Orang sakit walaupun kaya tetap tidak bisa bekerja.
“Semua tergantung niat. Jika pemimpin memiliki niat yang baik tentu akan bekerja dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, kata drg Heru, sebagai landasan jika dirinya terpilih menjadi pemimpin Kota Cirebon adalah jargon ‘Cirebon TANGI’ yang memiliki makna dan tujuan mulia.
Diawali dari huruf ‘T’ dari kata ‘TANGI’ yang berarti Tanggap. Seorang pemimpin harus tanggap mengatasi berbagai keluhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Huruf ‘A’ artinya Amanah.
Pemimpin harus dipercaya masyarakat. Huruf ‘N’ berarti Nrimo. Pemimpin tidak boleh serakah. Harus mengedepankan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
Huruf ‘G’ pada kata ‘TANGI’ artinya Gesit. Pemimpin daerah hendaknya gesit mengelola pembangunan. Sedangkan huruf ‘I’ berarti Inovasi. Kalau tidak ada inovasi, maka pembangunan akan berjalan stagnan tidak akan maju.
Drg Heru menambahkan, ujung tombak pembangunan kuncinya ada di RT RW. Mereka paling dekat dan paling tahu kebutuhan masyarakat. Untuk OPD diterapkan sistem target. Jika OPD tidak mampu memenuhi target pembangunan, ambil saja konsultan.
“Memang berat. Tapi kalau tidak seperti itu, kapan akan dimulai?” tandasnya. (Haris)