Kontes Burung Walikota Open II, Azis: Bisa Dijadikan Wisata Keluarga

Citrust.id – Oriq Jaya Indonesia menggelar kompetisi gantangan burung berkicau bertajuk Walikota Open II. Even ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke-650 Kota Cirebon.

Ratusan peserta dari berbagai daerah, terutama di wilayah III Cirebon ikut serta untuk memperebutkan Piala Walikota Cirebon di tahun 2019, yang bertempat di Gedung Pemuda kawasan perkantoran Bima, Jalan Brigjen Dharsono Kota Cirebon, Minggu (8/9).

Kompetisi burung berkicau ini kali kedua diselenggarakan untuk memperebutkan piala walikota. Karena sebelumnya diselenggarakan di tahun 2017. Hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis, Anggota DPR RI, Kardaya Warnika, Anggota DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno, serta Ketua Panitia Hari Jadi Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya.

Ketua Panitia Kompetisi Burung Berkicau, H Dedy Junaedi mengatakan bahwa jenis kompetisi burung ini sesuai dengan kelas dan jenis burung yang diikuti. Misalnya, kelas walikota dan wakil walikota burung yang ikut serta adalah murai batu dan cucak ijo. Dengan jenis lomba dewasa fighter, dewasa bebas aksi, dan kenari standar umum. Sedangkan kelas lain, ada kelas balaikota, kelas oriq, kelas the papa’s, dan kelas apbui.

“Setiap kelas memiliki hadiah yang beragam. Nilai tertinggi ada di kelas walikota sebesar Rp 2,5 juta. Setiap peserta bisa menjadi juara, karena dalam kompetisi ini terbuka, namun memiliki kriteria,” katanya.

Walikota Azis yang hadir untuk membuka kontes ini memberi mengapresiasi. Karena sudah berpartisipasi dalam kegiatan hari jadi Kota Cirebon. Bahkan, kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan setiap tahun.

“Kegiatan ini sangat positif. Karena bisa menjadi agenda tahunan dan dijadikan wisata keluarga. Menikmati wisata tidak terbatas pada alam, tapi mendengarkan kicauan burung bisa menjadi wisata yang unik,” ucap Azis.

BACA JUGA:  Puing Luar Angkasa Hantam Stasiun Antariksa Internasional

Selain itu, lanjut Azis, kegiatan ini diharapkan bisa dilaksanakan di balaikota. Karena masyarakat yang datang bisa lebih dekat dengan pemerintah. “Tahun mendatang, saya ingin diselenggarakan di balaikota. Pusat pemerintahan tidak tertutup kegiatan masyarakat. Terlebih kantor pemerintahan juga miliki masyarakat,” katanya. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *