CIREBON (CT) – Menyikapi hari air sedunia, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cirebon memaparkan bahwa pihaknya secara makro berupaya meminimalisir pencemaran air yang ada di Kota Cirebon.
Selain pencemaran, Kepala KLH Kota Cirebon, Agung Setdjiono kepada CT juga mengungkapkan bahwa pihaknya ikut mengontrol cadangan air yang ada di Kota Cirebon.
“Air tanah itu kan dibagi menjadi tiga, ada air permukaan yang contohnya seperti sungai, danau, embung, dan lainnya kita pantau kebersihan dan kadar pencemarannya,” jelas Agung.
“Selanjutnya, ada air dangkal, di mana air ini seperti air sumur yang baru keluar ketika tanah dikeruk beberapa meter, ini juga rawan pencemaran. Kemudian ada air dalam, yang ada di sekitar 40-50 meter yang berkat rahmat Tuhan tak pernah untuk habis,” papar Agung.
Dalam tiga segmen air tersebut, KLH berusaha untuk mengontrol kadar pencemaran ketiganya. Agung juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara agar air yang jatuh berupa hujan bisa diserap dan tak hanya “numpang” lewat.
“Yang awet itu jika sudah masuk air dangkal, nah kita jangan sampai air hujan hanya jadi air permukaan, biarkan air masuk tanah, kita buat lubang resapan, biopori hingga menggalakan reboisasi,” jelas Agung. (Wilda)